ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Konflik Pilkada Puncak Jaya

Petaka Demokrasi di Puncak Jaya Papua Tengah, Bentrokan Dahsyat Usai Pilkada Tewaskan Belasan Warga

Wakapolda Papua ini merinci, total 658 korban luka, dengan 423 orang dari kubu paslon 1 dan 230 orang dari pendukung paslon 2.

Tribun-Papua.com/Istimewa
BENTROK DI PUNCAK JAYA- Aparat saat melakukan pengamanan saat terjadi bentrok pendukung paslon di Puncak Jaya, Sabtu (5/4/2025). 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Bentrokan pasca-Pilkada di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, merenggut nyawa 12 orang.

Konflik antara pendukung paslon nomor urut 1, Yuni Wonda - Mus Kogoya, dan paslon nomor urut 2, Miren Kogoya - Mendi Wonerengga, berlangsung sejak 27 November 2024 hingga 4 April 2025.

Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menyebutkan delapan korban tewas berasal dari pendukung paslon 1 dan sisanya dari paslon 2.

"Dari pendataan, delapan orang meninggal dunia berasal dari paslon nomor urut 1 dan sisanya berasal dari paslon nomor urut 2," ujar Faizal dalam keterangan tertulis di Jayapura, Minggu (6/4/2025).

Selain korban jiwa, ratusan orang mengalami luka-luka akibat terkena panah.

Wakapolda Papua ini merinci, total 658 korban luka, dengan 423 orang dari kubu paslon 1 dan 230 orang dari pendukung paslon 2.

Baca juga: Konflik Pilkada Puncak Jaya Pecah, Satu Polisi Terkena Anak Panah: Korban Dievakuasi ke Jayapura   

Eskalasi konflik yang brutal ini memaksa ratusan warga mengungsi untuk mencari tempat aman setelah rumah mereka ikut terbakar.

DIALOG DAMAI - Suasana pertemuan Kapolda Papua Tengah Brigjen Alfred Papare dengan masyarakat pendukung paslon yang saling serang di Kabupaten Puncak Jaya, Kamis (6/2/2025). Dok. Humas Polres Puncak Jaya
DIALOG DAMAI - Suasana pertemuan Kapolda Papua Tengah Brigjen Alfred Papare dengan masyarakat pendukung paslon yang saling serang di Kabupaten Puncak Jaya, Kamis (6/2/2025). Dok. Humas Polres Puncak Jaya (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Situasi keamanan di Puncak Jaya pasca-Pilkada sangat memprihatinkan.

Pihak kepolisian terus berupaya menenangkan situasi dan mencegah bentrokan susulan.

Dampak dari konflik ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan luka, tetapi juga menyebabkan trauma dan kerugian материальное bagi masyarakat setempat.

201 bangunan dibakar

Tidak hanya memakan korban jiwa dan luka-luka, bentrokan juga mengakibatkan kerugian material yang signifikan sejak November 2024 hingga April 2025.

Pertikaian antara massa pendukung menyebabkan ratusan bangunan di Kota Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya, serta sejumlah distrik sekitarnya, dirusak dan dibakar.

RICUH - Dua kelompok pendukung calon bupati saling serang menggunakan peralatan perang berupa panah di Kantor KPU Puncak Jaya, Papua Tengah, Rabu (27/11/2024). Puluhan rumah dibakar, dan 90 orang korban.
RICUH - Dua kelompok pendukung calon bupati saling serang menggunakan peralatan perang berupa panah di Kantor KPU Puncak Jaya, Papua Tengah, Rabu (27/11/2024). Puluhan rumah dibakar, dan 90 orang korban. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Baca juga: Konflik Pendukung Calon Bupati Puncak Jaya Pecah, Kapolda: 9 Orang Meninggal dan 428 Luka-luka 

"Kerugian material tercatat cukup besar. Di mana ada 201 bangunan yang terbakar selama bentrokan antara massa pendukung yang terjadi di Kabupaten Puncak Jaya," ujar Faizal.

Faizal merinci, dari 201 bangunan yang terbakar, 196 di antaranya merupakan rumah warga.

Selebihnya, satu bangunan SD Pruleme Belakang Toba Jaya, satu Kantor Balai Kampung Trikora, satu Kantor Distrik Irimuli, satu kantor Partai Gelora, dan satu kantor Balai Desa Pagaleme. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved