ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

OPM Bunuh Pendulang Emas Yahukimo

Lagi, OPM Klaim Bunuh Lima Penambang Emas di Pedalaman Yahukimo Papua Pegunungan

Yosua Sobolim dan Kempes Matuan, pimpinan TPNPB-OPM wilayah Yahukimo, disebut memimpin langsung operasi pembantaian para penambang emas di Yahukimo.

Tribun-Papua.com/Istimewa
ILUSTRASI KKB PAPUA - Penanggungjawab Kodap 16 Yahukimo, Elkius Kobak bersama dan Komandan Operasi Umum Kodap 16 Yahukimo, Koni Sobolim dan dua pasukan KKB saat meminta TNI-Polri untuk tidak melakukan penyisiran di Yahukimo. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali membunuh lima orang penambang emas di Kali Kabur, Korowai, wilayah Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Klaim ini disampaikan Juru Bicara OPM, Sebby Sambom dalam keterangan tertulis kepada Tribun-Papua.com, Kamis (10/4/2025).

Hanya, identitas kelima korban tidak disebutkan.

Yosua Sobolim dan Kempes Matuan, dua pimpinan TPNPB-OPM wilayah Yahukimo, disebut memimpin langsung operasi pembantaian para pekerja tambang d Kali Kabur.

Sebby menyebnut operasi berlangsung pada Rabu (9/4/2025) siang sampai sore.

Mereka menuding lima korban sebagai anggota militer Indonesia.

"Penambangan ilegal di Kali Kabur yang dilakukan oleh militer pemerintah Indonesia kerap kali melakukan pemantauan udara menggunakan kamera Drone dari Kali Kabur ke Markas TPNPB," kata Sebby.

"Jika aparat militer pemerintah Indonesia mau kejar kami silakan datang ke Kota Dekai, kami ada di kota dan sedang melakukan misi operasi di wilayah kami," sambungnya.

Baca juga: Kesaksian Pendulang Korban KKB Papua di Pedalaman Yahukimo, Selamat dari Pembantaian Brutal

Sementara itu, Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Elkius Kobak menyatakan bertanggung jawab ats rangkaian aksi pembunuhan sejak 6 April 2025.

Dalam pernyataannya, Elkius Kobak menyebut pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo hari ini telah melakukan operasi dan siaga di pusat kota Dekai dalam rangka melancarkan aksi susulan.

"Jika militer pemerintah Indonesia mau kejar kami silahkan datang ke markas kami, kami sangat siap layani," katanya.

Korban bukan TNI, Mabes: OPM sebar hoaks dan propaganda

Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi dengan tegas membantah klaim Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyatakan telah membunuh 11 prajurit TNI yang menyamar sebagai warga di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Kristomei menyatakan bahwa tidak ada catatan maupun laporan mengenai gugurnya anggota TNI atau Polri di wilayah tersebut pada hari ini.

"Hari ini tidak ada satu pun prajurit TNI atau Polri yang gugur di sana. Artinya apa? Artinya, itu adalah hoaks yang disampaikan oleh pihak KKB," kata Kristomei saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (9/4/2025).

Kapuspen TNI menduga bahwa KKB sengaja menyebarkan berita bohong tersebut sebagai bagian dari upaya propaganda mereka.

Hal ini dilakukan untuk menghindari kecaman internasional sebagai pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM) jika terbukti membunuh warga sipil. 

"Dia (OPM) berpura-pura bahwa itu (yang dibunuh) militer. Kenapa dia bilang itu militer? Supaya dia terlepas dari tuduhan bahwa dia sebagai pelanggar hak asasi manusia," ungkapnya.

"Makanya dia sampaikan itu. Paling gampang, itu tentara katanya," sambung Kapuspen.

Baca juga: Polisi Menduga 11 Pendulang yang Tewas di Yahukimo Dibunuh KKB Papua, Berikut Korban Teridentifikasi

TNI dan Polri, lanjutnya, akan terus berjaga di Yahukimo untuk menjaga situasi tetap kondusif dan tidak terpengaruh oleh propaganda tersebut, sambil tetap melakukan pendekatan teritorial dan humanis.

"Kita tidak terpengaruh juga dengan propaganda-propaganda ini. Baik pembinaan teritorial, secara humanis, pendekatan ke adat, tetap kita lakukan secara ideologis ya," tutur Kapuspen.

OPM klaim bunuh 11 TNI yang dituduh menyamar sebagai pendulang emas

Diberitakan sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) memngeklaim telah membunuh 11 orang pendulang emas di pedalaman Yahukimo, Papua Pegunungan.

Peristiwa menggemparkan ini dilaporkan Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Elkius Kobak kepada Markas Pusat Komnas TPNPB, dan diterima Juru Bicara OPM, Sebby Sambom, Selasa (8/4/2025) malam.

Elkius Kobak dalam laporannya menyebut pasukannya telah membantai 11 pendulang emas yang dituding sebagai anggota militer pemerintah Indonesia. 

Para korban dituduh melakukan penyamaran.

Sebby Sambom dalam keterangannya kepada Tribun-Papua.com, menyebut aksi pembantaian oleh TPNPB-OPM dilancsarkan selama tiga hari, sejak 6 hingga 8 April 2025.

Operasi dilancarkan Elkius Kobak cs dengan bantuan PNPB Kodap III Ndugama Derakma.

"Pembunuhan tersebut dilakukan selama tiga hari berturut-turut hingga Selasa," ujar Sebby Sambom.

Baca juga: 11 Penambang Emas Dibantai OPM, Puluhan Pekerja Lari ke Hutan Yahukimo: Ini Identitas Korban Selamat

TPNPB, lanjut Sebby, menyampaikan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera menghentikan pengiriman pasukan ke Papua yang disebut mereka digunakan sebagai pendulang emas, tukang bangunan, atau pekerjaan lainnya.

Mereka menegaskan akan menindak tegas anggota TNI yang bertugas di luar fungsi militer.

Klaim ini didasarkan pada pernyataan Panglima TNI yang disebut mengakui status para korban sebagai anggotanya.

"Sebab, panglima TNI menyatakan bahwa itu adalah anggota saya. Maka sesuai dengan pernyataan Panglima TNI kami sudah eksekusi mati sebelas anggotanya yang bertugas sebagai pendulang emas di Yahukimo," kata Sebby Sambom. (*)

 

 

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved