ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

OPM Bunuh Pendulang Emas Yahukimo

Kapolda Papua: Belum Ada Tersangka Kasus Pembunuhan 12 Pendulang Emas di Yahukimo 

Penyerangan yang terjadi pada 6-9 April 2025, yang menewaskan 12 orang pendulang oleh KKB Papua menjadi perhatian serius aparat keamanan.

Tribun-Papua.com/Taniya Sembiring
KKB PAPUA - Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin saat menggelar jumpa pers di Jayapura Sabtu (12/4/2025). Kapolda meminta masyarakat serta pihak keluarga bersabar karena proses penyelidikan masih berlangsung 

Laporan Wartawan Tribun Papua.com, Taniya Sembiring 

TRIBUN PAPUA.COM, JAYAPURA - Kapolda Papua Irjen Patrige Renwarin mengungkapkan hingga saat ini belum ada satu pun tersangka yang berhasil ditangkap terkait kasus pembunuhan brutal 12 pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Penyerangan yang terjadi pada 6-9 April 2025 ini menewaskan 12 orang dan menjadi perhatian serius aparat keamanan.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), sebutan polisi terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM), menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa ini.

Kapolda Papua menyatakan prioritas utama saat ini adalah menyelamatkan korban yang selamat.

Kemudian, mengevakuasi jenazah korban meninggal serta melakukan penyelidikan intensif untuk mengangkat identitas pelaku.

"Kami masih fokus pada evakuasi dan penyelamatan korban yang selamat, penegakan hukum sedang dilakukan secara intensif menggunakan berbagai sumber untuk mengidentifikasi pelaku," ujar Kapolda kepada wartawan di Jayapura, Sabtu (12/5/2025).

Baca juga: 12 Jenazah Pendulang Korban KKB Papua Teridentifikasi, Didominasi Warga Sulawesi: Cek Identitasnya

Menurut Renwarin, berdasarkan keterangan saksi, pelaku penyerangan diduga menggunakan senjata tajam seperti parang, kapak dan panah.

Namun, identitas pelaku belum dapat dipastikan karena korban yang selamat tidak mengenali mereka secara langsung.

"Memang ada beberapa kelompok yang mengatakan bahwa merekalah penanggung jawab atau pelakunya lewat sosial media, tetapi bagi kami itu bukanlah merupakan suatu alat bukti, karena pada dasarnya keterangan saksi dan alat bukti yang ditemukan di TKP itulah menjadi patokan," ungkapnya.

EVAKUASI KORBAN KKB - Operasi gabungan Satgas Damai Cartenz dan Satgas TNI mengevakuasi dua penambang emas korban penembakan KKB ke Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis (10/4/2025).(KOMPAS.COM/Satgas Damai Cartenz)
EVAKUASI KORBAN KKB - Operasi gabungan Satgas Damai Cartenz dan Satgas TNI mengevakuasi dua penambang emas korban penembakan KKB ke Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis (10/4/2025).(KOMPAS.COM/Satgas Damai Cartenz) (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Kapolda Papua menegaskan bahwa aparat keamanan akan terus bekerja maksimal untuk mengungkap kasus ini dan memberikan rasa aman bagi masyarakat.

"Kami mohon kesabaran dari masyarakat karena proses penyelidikan masih berlangsung," pungkasnya. 

Tim Dokkes, DVI Polri, Rumah Sakit Bhayangkara, dan RSUD Dekai telah mengidentifikasi 12 jenazah pendulang emas yang dibantai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Kepala Operasi Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menyatakan bahwa 12 jenazah tersebut telah dievakuasi dan diidentifikasi.

"Dari 12 jenazah ini telah diidentifikasi oleh Tim Dokkes, DVI Polri, dan RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, identitasnya masing-masing korban," jelas Faizal dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (13/4/2025).

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved