ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Penembakan di Intan Jaya

BREAKING NEWS: OPM Klaim Tembak Satu Prajurit TNI di Intan Jaya Papua Tengah

Beberapa titik strategis seperti Pos Titigi, Pos Mamba, dan Kantor Bupati Intan Jaya menjadi target penembakan oleh pasukan TPNPB.

Unsplash.com/@r1ppy
Ilustrasi Peluru. Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengklaim telah menembak satu prajurit TNI yang tengah berpatroli di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. 

Laporan Wartawan: Tribun-papua.com/Noel Iman Untung Wenda

TRIBUN-PAPUA.COM, SUGAPA – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengklaim telah menembak satu prajurit TNI yang tengah berpatroli di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Penyerangan dilakukan di Kampung Titig pada Senin (14/4/2025).

Dalam siaran pers yang dirilis oleh Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB, disebutkan bahwa serangan tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Batalion D Dulla, Mayor Aibon Kogoya

Aibon Kogoya menyatakan siap bertanggung jawab penuh atas aksi tersebut, yang disebut sebagai respons terhadap keberadaan dan aktivitas militer Indonesia di wilayah Intan Jaya.

Baca juga: Respon Serangan Bom TNI, Pimpinan OPM Wilayah Paniai Kirim Bantuan Pasukan Perang ke Intan Jaya

Menurut laporan yang diterima Tribun-Papua.com, pasukan TPNPB yang terlibat dalam penyerangan juga mendapat bantuan dari personel Kodap III Ndugama dan Yahukimo.

Serangan itu menyebabkan satu anggota TNI dari Yonif 500 terluka akibat tembakan sniper yang menembus kaca kendaraan taktis dan mengenai perut korban.

Aibon Kogoya memperingatkan militer Indonesia untuk menghentikan semua aktivitas di Intan Jaya dan segera menarik pasukannya.

Ia juga menyebut bahwa beberapa titik strategis seperti Pos Titigi, Pos Mamba, dan Kantor Bupati Intan Jaya menjadi target penembakan oleh pasukan TPNPB.

"Kami sudah siaga. Segala aktivitas sipil dan kantor pemerintahan kolonial Indonesia harus segera dihentikan sebelum kami melakukan eksekusi," ujar Aibon Kogoya.

TPNPB meminta militer Indonesia untuk mematuhi hukum humaniter internasional selama konflik berlangsung, demi mencegah jatuhnya korban sipil.

Mereka juga menuding serangan udara yang diduga menyasar permukiman warga.

Sementara itu, Tribun-Papua.com masih berupaya mengkonfirmasin otoritas TNI terkait informasi ini. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved