ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Uskup Timika Ditahbiskan

Uskup Jayapura Yanuarius You: Mgr Bernardus Bofitwos Baru Menjadi Uskup OAP Kedua di Papua

Suka cita menyelimuti Mgr Bernardus Bofitwos Baru, OSA resmi ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan Timika pada, Rabu (14/5/2025).

Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
Suka cita menyelimuti Mgr Bernardus Bofitwos Baru, OSA resmi ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan Timika pada, Rabu (14/5/2025). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, MIMIKA - Suka cita menyelimuti Mgr Bernardus Bofitwos Baru, OSA resmi ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan Timika pada, Rabu (14/5/2025).

Dalam sambutannya, Uskup Jayapura, Mgr Yanuarius Theofilus Matopai You mengatakan, pentahbisan Uskup Timika merupakan tanda bahwa Allah telah mengabulkan doa umatnya. 

"Jadi selama 5 tahun 7 bulan akhirnya terjawab. Umat Keuskupan Mimika telah menerima gembala baru melayani gereja dan umat," katanya.

Mgr Yanuarius Theofilus menyebut saat diumumkan Uskup Timika melewati banyak tantangan yang sangat luar biasa.

Baca juga: Sentuhan Vatikan di Tanah Papua: Paus Leo XIV Kenang Kedekatan dengan Uskup Terpilih Timika

"Saya katakan Mgr Bernardus adalah putra Papua kedua yang akan menerima tahbisan sebagai uskup. Hari ini kita menyaksikan Uskup sebagai gembala terpilih memimpin umat Keuskupan Timika," jelasnya.

Lanjutnya, kaum miskin dan terpinggirkan mejadi tantangan utama Keuskupan Timika dalam mengemban tugas gembala umat dan gereja.

Dinamika sosial yang kompleks di pedalaman dengan memperhatikan budaya dan alam di Papua Tengah.

PENTAHBISAN USKUP TIMIKA: Keluarga Maybrat, Papua Barat serahkan Bernardus Bofitwos Baru, OSA menjadi Uskup Keuskupan Timika, Rabu (14/5/2025).
PENTAHBISAN USKUP TIMIKA: Keluarga Maybrat, Papua Barat serahkan Bernardus Bofitwos Baru, OSA menjadi Uskup Keuskupan Timika, Rabu (14/5/2025). (Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela)

"Saat ini banyak fenomena di Papua Tengah tidak selalu dalam keadaan baik baik saja. Wilayah ini dikenal dengan konflik dan kekacauan sosial di Mimika dan sekitarnya."

"Banyak masalah sosial masih menjadi tantangan dihadapi dengan mengendepankan kedamaian," paparnya.

Menurutnya, umat Keuskupan Timika merindukan pemimpin yang berani menyampaikan kedamaian.

Keuskupan Timika harus terbuka dengan melakukan dialog dengan gereja dan umat dari agama lain.

"Gereja harus menyerukan Papua tanah damai agar diketahui dunia," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved