Baku Tembak di Wamena
Baku Tembak di Wamena, TPNPB Kodap III Keluarkan 6 Pernyataan Sikap
Serangan itu kemudian diikuti tembakan balasan oleh aparat militer hingga pukul 20.00 WIT, namun TPNPB menyebut mereka telah mundur dari lokasi sebelu
Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Marius Frisson Yewun
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com,Noel Iman Untung Wenda
TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA - Kontak senjata kembali pecah antara kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap III Ndugama Derakma dan aparat gabungan TNI-Polri di wilayah Wamena, Papua Pegunungan.
Insiden ini dikonfirmasi melalui siaran pers resmi dari Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB pada Selasa, (10/06/ 2025).
Baca juga: Bahlil Lahaladia Disebut Penipu, Masyarakat Adat Desak Tambang Nikel di Raja Ampat Segera Ditutup
Menurut laporan yang diterima markas pusat TPNPB, peristiwa berawal pada Senin, 9 Juni 2025, sekitar pukul 06.30 WIT, ketika aparat TNI-Polri melacak pergerakan kelompok TPNPB di sekitar jembatan Wesaput.
Dengan menggunakan dua mobi Brimob, anggota melakukan upaya pengejaran hingga ke Jembatan Pike.
Baca juga: Program 100 Hari Kerja Bupati Biak Numfor, Markus Mansnembra Fokus pada Kesehatan dan Pendidikan
TPNPB mengklaim tidak melakukan perlawanan saat itu dan memilih turun dari kendaraan, sementara sopir melanjutkan perjalanan. Mobil tersebut kemudian dikejar oleh aparat hingga akhirnya diamankan di Polres Wamena.
Namun pada pukul 18.15 WIT, situasi memanas di wilayah Pugima ketika kelompok TPNPB melakukan serangan terhadap dua kendaraan militer yang disebut sebagai target utama mereka.
Baca juga: Pemkab Supiori Serahkan Bantuan Hewan Kurban Dari Presiden Serta Dana Rp100 Juta Untuk TPQ
Kelompok tersebut mengaku tidak dapat memastikan jumlah korban karena serangan terjadi menjelang malam dan situasi tidak memungkinkan untuk mengidentifikasi secara detail. Meski demikian, dua kendaraan aparat ditinggalkan di lokasi kejadian.
Serangan itu kemudian diikuti tembakan balasan oleh aparat militer hingga pukul 20.00 WIT, namun TPNPB menyebut mereka telah mundur dari lokasi sebelumnya.
Baca juga: Astra Motor Papua Menyalurkan Hewan Kurban Kepada Sejumlah Masjid
Juru bicara TPNPB Sebby Sambom mengumumkan status siaga satu dan menyerukan peringatan kepada warga sipil untuk tidak beraktivitas di wilayah yang mereka klaim sebagai “daerah perang.” Mereka juga menyatakan akan terus melanjutkan perlawanan bersenjata di wilayah Wamena, yang disebut sebagai kota sentral Papua Pegunungan.
Berikut poin-poin penting dari pernyataan mereka:
1. Warga sipil diminta tidak beraktivitas di wilayah konflik, termasuk membuka kaca mobil dan tidak memakai helm saat berkendara motor.
Baca juga: Kaburnya 19 Narapidana dari Lapas Nabire Sudah Terencana Matang
2. TPNPB menuding Bupati Wamena memprovokasi masyarakat untuk menangkap mereka.
3. Mereka meminta kendaraan yang sebelumnya disewa dan kini berada di Polres Wamena agar dikembalikan ke pemiliknya.
Baca juga: YKKMP : Tidak Benar Anggota TNI-Polri Menerobos Setiap Rumah Warga Sipil di Jayawijaya
4. Ancaman lanjutan akan dilakukan di ibu kota provinsi Papua Pegunungan.
5. TPNPB menyatakan wilayah yang mereka tempati adalah tanah adat delapan suku dan menolak intervensi pihak luar.
6. Mereka menegaskan bahwa aksi bersenjata terhadap aparat negara adalah murni tindakan dari TPNPB-OPM, bukan warga sipil Papua.
Baca juga: Ternyata Banyak Tambang Ilegal di Papua Dibekingi Oknum Birokrat dan TNI-Polri
Siaran pers ini ditandatangani oleh sejumlah petinggi TPNPB-OPM, antara lain Jenderal Goliath Tabuni, Letjen Melkisedek Awom, Mayor Jenderal Terianus Satto, dan Mayor Jenderal Lekagak Telenggen.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak TNI-Polri terkait insiden tersebut maupun jumlah korban dari pihak keamanan.
Baca juga: Menteri Lingkungan Hidup: Pulau di Raja Ampat Keruh akibat Aktivitas Tambang Nikel
Sebelumnya beredar sejumlah informasi kontak tembak dari berbagai media social. Pesan berantai itu itu membuat masyarakat Jayawijaya ketakutan sebab tidak ada konfirmasi resmi dari pemerintah atau aparat terkait desas desus ini.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.