Sosok
Kisah Meki Nawipa: Hanya dengan Tuhan Yesus, Saya Selesaikan Sekolah Pilot dan Jadi Gubernur
Diketahui, Meki pernah sekolah, dan tamat di SD YPPI Kebo 1, Paniai, SMP Negeri Aradide, dan SMA Negeri 5 Jayapura, Papua.
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUA.COM, NABIRE - Meki Fritz Nawipa merupakan, seorang pilot dan politikus Indonesia.
Pria kelahiran lahir 6 Mei 1978 itu, saat ini menjabat sebagai Gubernur Papua Tengah periode 2025–2030.
Diketahui, Meki pernah sekolah, dan tamat di SD YPPI Kebo 1, Paniai, SMP Negeri Aradide, dan SMA Negeri 5 Jayapura.
Setelah itu, dia melanjutkan sekolahnya di Bible College of Victoria (sekarang Melbourne School of Theology), Melbourne, Australia.
Lalu dia juga pernah menempuh pendidikan penerbangan di Deraya Flying School, Halim, dari tahun 2000, dan MAF Flight Training Centre di Papua Nugini.
Dengan semangatnya, Meki berhasil memperoleh sertifikat, Private Pilot Licence (PPL).
Namun dibalik kesuksesan yang ia miliki sampai saat ini, rupanya ada cerita sedih yang pernah dilalui Meki saat, memperjuangkan masa depannya.
Meki mengatakan, saat di bangku SMA, dia pernah mendapatkan peringkat 34 dari 35 siswa, atau peringkat kedua dari belakang.
Walaupun demikian, dia tetap berjuang, hingga melanjutkan sekolah pilot di luar Australia.
Meki bercerita, sewaktu menempuh sekolah tersebut, dia pernah merasa kesulitan biaya sekolah sebesar 3 ribu dolar.
Baca juga: Meki Nawipa: Pendidikan di Papua Tengah Harus Maju dan Berdaya Saing
"Tapi uang itu saya tidak punya," kata Meki, dalam sambutannya, saat kegiatan pengembangan SDM OAP, di Ballroom Kantor Gubernur Papua Tengah, di Jalan Jenderal Sudirman, Kabupaten Nabire, Jumat, (13/6/2025).
Meki bilang, dia juga harus mendapatkan uang itu agar bisa membayar sekolahnya.
"Kannappa, kalau tidak dibayar, maka saya harus pulang ke Papua," katanya.

Kebutuhan inipun membuat dia bingung harus berbuat apa.
"Jadi saya pulang dari sekolah, saya tutup pintu, dan berdoa sendiri, lalu bilang, Tuhan, kenapa membawa saya kesini, sementara orang di Paniai sana sudah tau saya sekolah Pilot di luar negeri lagi. Terus kalau hanya karena 3 ribu dolar ini saya gagal, maka saya mau bagaimana. Tuhan kami yang salah, bukan saya yang salah karena sudah bawa saya sampai di Australia," jelas Meki.
Menurut Meki, ketika menyebut Amin, tiba-tiba ada, seorang bapak yang mengetuk pintu kamarnya.
Karena demikian dia pun membuka pintu kamarnya dan menanyakan ada apa.
"Lalu bapak itu bertanya kepada saya, kamu yang bernama Meki Nawipa, dan saya jawab, ia benar, karena demikian, bapak itu sampaikan, saya dengar kamu butuh uang 3 ribu dolar, dan saya jawab, benar bapak. Lalu tidak tunggu lama, bapak itu langsung keluarkan dompet dan berikan saya tiga ribu lima ratus dolar," tandasnya.
Setelah berikan, bapak tersebut langsung jalan keluar asrama, dan menuju ke kendaraannya.
"Karena demikian, saya langsung antar bapak itu ke parkiran, lalu dia naik mobil sambil berkata, hari rabu, dia kembali," jelasnya.
Setelah itu, Meki pun kembali ke kamarnya, dan berdoa kembali, untuk meminta maaf kepada Tuhan.

"Dari semua itu, maka Tuhan itu datang tepat waktu saat kita membutuhkan dia," tandasnya.
Terus pada hari Rabu, lanjut Meki, bapak itu kembali lagi dengan temannya, dan bilang, dia akan bayar uang sekolahnya, dan setia dua minggu mereka akan memberikan uang makan kepada.
Baca juga: Meki Nawipa Kunjungi Kota Tua Kokonao Mimika, Rombongan Gubernur Papua Tengah Dipandu Bupati Rettob
Lalu bapak tersebut juga sampaikan, setiap hari rabu, Meki akan berdoa dengan mereka, agar suatu saat dia bisa menjadi pemimpin di Tanah Papua.
"Jadi saat itu, tiga berkat langsung Tuhan berikan kepada saya, dan yang saat itu bantu saya adalah, Menteri Keuangan Australia, Peter Costello. Jadi kalau kita komitmen dengan Tuhan, maka semuanya akan selesai," ujarnya.
Meki bilang bilang juga, anak-anak Papua yang ada saat ini, adalah orang-orang penting di negeri ini, dan suatu saat, mereka akan menjadi orang sukses diatas tanah ini.
Selain itu, menurut Meki, untuk menjadi orang sukses, perlu kerja keras, tekun, dan disiplin, serta dekat dengan Tuhan.
"Hanya itu saja yang bisa membawa kita sukses. Jadi kalau kita disiplin, maka kita dapat menentukan apa diri kita sendiri. Tidak ada cara lain. Hari ini saya gubernur, tapi suatu saat, anak-anak yang ada sini, juga bisa menjadi gubernur, kita tidak tau, karena setiap orang yang dilahirkan bukan untuk gagal, tapi untuk sukses," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.