ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Tengah Terkini

Praktek Calo Tiket Pesawat Subsidi di Intan Jaya, Legislator Ini Temui Pihak UPBU Bilogai

Sering terjadi perubahan tak wajar pada harga tiket pesawat subsidi dari Kabupaten Nabire, maupun Mimika ke Intan Jaya, di Provinsi Papua Tengah.

Istimewa
PENERBANGAN INTAN JAYA - Aktivitas penerbangan di Bandara Sugapa Intan Jaya, Papua Tengah. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, NABIRE - Sering terjadi perubahan tak wajar pada harga tiket pesawat subsidi dari Kabupaten Nabire, maupun Mimika ke Intan Jaya, di Provinsi Papua Tengah.

Akibatnya, membuat masyarakat hingga ASN maupun semua pihak yang mau ke Intan Jaya merasa resah.

Soal harga, telah ditetapkan oleh maskapai. Seperti Smart Air Aviation, yang mana telah menetapkan harga tiket subsidi dari Nabire-Intan Jaya Rp 351 ribu, dan Intan Jaya-Nabire Rp 346 ribu.

Namun penetapan harga ini rupanya dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, untuk melakukan penjualan kembali saat stok tiket habis, dengan harga yang tidak wajar.

Menyikapi persoalan ini, Anggota DPR Papua Tengah, Henes Sondegau langsung melakukan gerak cepat dan bertemu sejumlah pihak yang berkaitan dengan masalah tiket, hingga pelayanan penerbangan di Intan Jaya.

Baca juga: Satgas Operasi Habema Bentukan Kogabwilhan III Diduga Melakukan Pelanggaran HAM Berat di Intan Jaya

Politisi Partai NasDem itu bertemu secara langsung dengan pihak Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Bilogai, Kabupaten Intan Jaya.

Henes mengatakan, pertemuan singkat itu digelar di Nabire.

Menurut Henes, banyak banyak hal yang dibahas terkait harga tiket ke Intan Jaya yang saat ini tidak wajar.

Sementara alasan pertemuan tersebut dilakukan karena permainan harga tiket pesawat subsidi yang terjadi merupakan masalah yang mendasar, dan harus diselesaikan.

"Supaya ke depan masyarakat tidak susah dan Intan Jaya dapat berkembang pesat seperti daerah lain," kata Henes kepada Tribun-Papuatengah.com, Kamis (12/6/2015).

Henes meminta kepada pihak UPBU Bilogai agar melakukan rolling pegawai di lapangan, agar persoalan praktek calo diketahui dengan mudah.

Kemudian perlu juga ada orang asli Intan Jaya yang dilibatkan dalam setiap maskapai yang beroperasi di Intan Jaya, Nabire, Mimika, dan sebaliknya.

Tujuannya agar penjualan tiket dapat dijual dengan baik, dan sesuai harga yang telah ditentukan

Lalu juga, perlu anak daerah asli daerah juga diberikan kuasa penuh untuk memegang penuh manifes di Intan Jaya.

"Kenapa ini perlu, sebab selama ini, saya lihat , mereka yang memegang manifes itu, hanya diperalat, untuk itu kedepan, harus dilakukan sepenuhnya," katanya.

Dengan semua pertemuan yang telah dilakukan, Henes bilang, telah mendapatkan gambaran terkait permainan harga tiket dilapangan.

"Jadi pertemuan ini akan kita lanjutkan lagi nanti, dan nanti di situ, saya akan pertemukan semua pihak yang berkaitan dengan persoalan ini untuk bicara, dan cek secara bersama, atas letak masalah ini ada dimana, agar kedepan harga tiket ke Intan Jaya, baik dari Nabire maupun Mimika, dan sebaliknya dapat kembali normal," tandasnya.

Menurut Henes juga, untuk membangun Intan Jaya, tidak bisa sebatas bicara, akan tetapi harus tindakan nyata.

"Untuk itu, berkaitan dengan hal ini, subsidi dari pemerintah daerah dapat berjalan maksimal, agar masyarakat, dan ASN dapat menikmati pelayanan transportasi yang ada," pungkansya.

Baca juga: Pedagang Kios di Intan Jaya Papua Tengah Ditikam, Pelaku Diduga Anggota OPM: Begini Kronologisnya

Sementara, Kepala UPBU Bilorai, Kabupaten Intan Jaya, Sunarsa mengatakan, soal harga tiket bukan kewenangan mereka.

Kemudian juga, soal kadang harganya melambung tinggi juga, itu bukan kewenangan mereka, akan tetapi kewenangan maskapai, atau agen.

"Jadi soal ini, kami tidak bisa ikut campur, karena kami mengacu pada undang-undang penerbangan, tahun 2009, pasal 128," kata Sunarsa.

Akan tetapi Sunarsa mengapresiasi langkah tegas yang telah dilakukan oleh Anggota DPR Provinsi Papua Tengah, Henes Sondegau.

"Artinya, dengan pertemuan seperti ini, maka masalah yang terjadi dilapangan, perlu kami bicarakan secara bersama, agar soal harga tiket ini juga dapat diketahui, maupin dapat diatasi secepatnya," ujarnya.

Perlu diketahui, sebelum bertemu dengan pihak UPBU Bilogai, Kabupaten Intan Jaya, Henes Sondegau juga telah bertemu dengan pihak maskapai Smart Air Aviation untuk mencari solusi dalam menangani persoalan yang dirasakan oleh seluruh masyarakat Intan Jaya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved