YPMAK
Pemkab Mimika-YPMAK Lokakarya Untuk Memaksimalkan Program STBM
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Feronike Rumere
TRIBUN-PAPUA.COM, MIMIKA – Pemerintah Kabupaten Mimika bersama Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) selaku Pengelola Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui Yayasan Rumsram sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) .
Lokakarya yang berlangsung di Aula Gedung Bappenda Kabupaten Mimika, Papua Tengah selama dua hari Selasa – Rabu (24 - 25/6/2025) resmi ditutup.
Baca juga: Brigjen Agus Widodo,Si “Anim Ti Waninggap”Dari Papua Selatan Kini Pimpin Strategi Pertahanan Negara
Kepala Dinas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mimika Yohana Paliling menjelaskan, hasil diskusi untuk lokakarya yang menghadirkan OPD terkait dapat memetahkan data untuk tiap kampung yang belum memiliki jamban.
"Setelah mendapatkan hasil dari teman-teman di sini, saya sudah melihat bahwa mereka sudah memetahkan data terutama data per kampung bahkan per kepala untuk setiap kampung yang belum memiliki jamban,”ujarnya.
Baca juga: DLH Jayawijaya Mulai Tanam 1.000 Pohon Cemara di Pusat Kota
Data yang diperoleh itu selanjutnya disampaikan kepada dinas terkait yaitu dinas kesehatan dan juga YPMAK untuk selanjutnya dilihat mana saja kampung yang perlu prioritas pada tahun ini.
Namun untuk pembangunan jamban, perlu dukungan infrastruktur lain dan hal itu juga perlu dikoordinasikan dengan dinas berkaitan.
Baca juga: BPS Tambah Jumlah Desa Cantik di Kabupaten Jayawijaya
"Kalau infrastrukturnya belum memenuhi syarat di 2025 maka kejasama dengan OPD teknis yang berkepentingan di situ, setelah itu baru kita lanjutkan dengan pembangunan jamban dan sumber air tadi," ujarnya.
Sementara itu, Manager Program Yayasan Rumsram, Timothius Rumansara menjelaskan, pihaknya bersama YPMAK dukung program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Baca juga: Dispar Biak Numfor Tingkatkan Pemahaman 50 OAP Pemandu Wisata
"Yayasan Rumsram kerjasama YPMAK itu kan terkait STBM yang ada di kurang lebih 18 kampung, dan sudah jalan di delapan kampung, " terang Timothius.
Ia menjelaskan pihaknya awali dengan kegiatan advokasi kepada Pemerintah baik dinas kesehatan, terkait dengan STBM. "Kita menyiapkan tenaga-tenaga yang dapat membantu kita di lapangan terutama STBM. Kita buat sosialisasi STBM di kurang lebih delapan kampung yaitu Mioko, Aikawapuka, Amungun, Emkoalama, Kapiraya, Wumuka, Sumapro dan Waktuku, " ungkapnya.
Baca juga: Ribka Haluk Ultimatum Pemda se-Papua: Selesaikan Administrasi Penyaluran Dana Otsus dalam Seminggu
Lanjut dia, di wilayah pesisir ada enam kampung lagi yang sementara menerima sosialisasi, pelatihan dan pemicuan keterlibatan masyarakat kampung, dengan melibatkan tenaga relawan STBM tingkat kampung.
"Mereka Ikut membantu merencanakan program-program tingkat kampung terkait STBM dan mendorong pemicuan di beberapa kampung dan di mana ada beberapa kampung yang sudah 100 persen perilakunya sudah buang air besar di jamban," terangnya.
Baca juga: Pelaku Penganiayaan di Masjid Al-Ikhlas Merauke Akhirnya Ditangkap
Kemudian lanjut Timothius, pihaknya juga sudah melakukan verifikasi di Kampung Mioko dan kurang lebih 16 persen telah melakukan basis data dan ternyata sudah meningkat 91,5 persen.
"Cuman di situ masyarakat mau di dorong jamban swadaya di mana masyarakat hemat air itu yang akan menjadi percontohan. Kita tahu bahwa kita punya kondisi ekonomi masyarakat ini masih kurang tetapi swadaya yang bisa mereka siapkan bahan lokal itu untuk membantu mereka punya jamban, "bebernya.(*)