PSU Pilkada Gubernur Papua
Komunitas Batak Papua Tolak Klaim Dukungan Palsu untuk Paslon 2: 'Kami Tetap Bersama BTM'
Jamres menyatakan dukungan terhadap pasangan BTM-CK bukan karena suku atau agama, melainkan karena rekam jejak kepemimpinan Benhur Tomi Mano.
Penulis: Yulianus Magai | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan TribunPapua, Yulianus Magai
TRIBUNPAPUA.COM, JAYAPURA - Klaim dukungan komunitas masyarakat Batak Papua terhadap pasangan calon gubernur nomor urut 2, Matius Fakhiri - Aryoko Rumaropen, untuk Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Papua dibantah tegas.
Relawan Horas Bersatu, wadah masyarakat Batak di Papua, menyatakan bahwa deklarasi yang mengatasnamakan komunitas Batak pada 19 Juli 2025 itu tidak sah dan tidak mewakili suara mayoritas masyarakat Batak di Bumi Cenderawasih.
Bantahan ini disampaikan langsung oleh para tokoh masyarakat Batak dalam konferensi pers di Sekretariat Relawan Horas Bersatu, Entrop, Kota Jayapura, Minggu (20/7/2025).
Mereka menegaskan bahwa tidak ada dukungan resmi dari komunitas Batak untuk paslon nomor urut 2.
Baca juga: Profil Benhur Tomi Mano, Calon Gubernur Papua yang Dibatalkan Kemenangannya oleh MK: Pejuang PAD
“Kami sampaikan bahwa tidak ada dukungan resmi kepada paslon nomor urut 2 dari komunitas Batak. Dukungan kami sejak awal tetap kepada pasangan BTM-CK,” ujar Jamres Simanjuntak.
BTM-CK dimaksud adalah akronim dari pasangan calon gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano - Constant Karma.
Jamres menegaskan, acara deklarasi di PTC Entrop hanyalah upaya segelintir orang yang mencatut nama Batak demi kepentingan pribadi.
Menurutnya, jika itu benar-benar deklarasi perwakilan orang Batak, seharusnya dihadiri oleh para ketua punguan marga dan tokoh parsahutaon.

"Saya orang Batak dan saya hadir di lapangan. Yang saya lihat di sana tidak sampai 15 orang Batak. Itu bukan mewakili kami,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jamres menyatakan dukungan terhadap pasangan BTM-CK bukan karena suku atau agama, melainkan karena rekam jejak kepemimpinan BTM.
Benhur dinilai berhasil memimpin Jayapura sebagai wali kota, kepala distrik, hingga menjadi anggota DPR RI.
“Kami orang Batak pernah dukung beliau waktu maju DPR. Sekarang beliau maju sebagai gubernur, kami tetap bersama BTM karena beliau punya bukti kerja dan kami percaya,” ujarnya.
Markus Yantheo, warga asli Papua di Kota Jayapura yang menyaksikan langsung deklarasi tersebut, turut membantah keras klaim yang mengatasnamakan komunitas Batak.
Baca juga: PSU Pilkada Gubernur Papua: Misi Kemenangan Benhur-Constant, Kesempatan Kedua Fakhiri-Aryoko
“Saya orang lama di Jayapura dan saya lihat sendiri. Yang hadir kemarin bukan orang Batak. Itu hanya tipu-tipu. Mereka bikin deklarasi palsu, hanya untuk cari sesuap nasi dan menjual harga diri,” bebernya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.