PSU Pilkada Gubernur Papua
Saksi Mandat Paslon Mari-Yo di Yapen Bakal Laporkan Komisioner KPU ke DKPP
Ketua KPU Kepulauan Yapen Zakeus Rumpedai secara terpisah memberikan konfirmasi terhadap persoalan ini.
Penulis: Yulian Marvin Raubaba | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan wartawan Tribun-Papua.com, Marvin Raubaba
TRIBUN-PAPUA.COM, YAPEN - Saksi mandat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua nomor urut 02 di Yapen, Ali Ridwan Patty bakal melaporkan ketua beserta empat komisioner KPU Kabupaten Kepulauan Yapen ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Hal tersebut buntut dari beberapa keberatan yang diajukan saksi bersama tim pemenangan terhadap proses pleno di tingkat Distrik Anotaurei, Kepulauan Yapen.
"Kami merasa kecewa bahwa kita tidak diberi ruang yang cukup oleh KPU terhadap keberatan yang telah dijukan oleh teman-teman saksi kami di tingkat Distrik," kata Ali kepada Tribun-Papua.com di Serui, Selasa (12/8/2025).
Menurut Ali, proses pleno di tingkat Distrik Anotaurei belum selesai.
Baca juga: Penyebab PSU Pilkada Papua di Yapen: Kedua Saksi Paslon Bagi-bagi Surat Suara Sisa
Namun, pada prosesnya secara sepihak telah dinyatakan sah oleh PPD dan selanjutnya disahkan lagi oleh KPU di pleno tingkat Kabupaten, tanpa menggubris keberatan dari saksi paslon nomor urut 02.
Ia menjelaskan, pleno tingkat Kabupaten untuk Distrik Anotaurei sebelumnya telah diskors pada hari Minggu (10/8/2025) lalu.
Namun, lanjut Ali, pada kenyataannya ketika skors itu dibuka kembali, secara sepihak langsung disahkan hasil pleno Distrik Anotaurei oleh Ketua KPU Kepulauan Yapen.
"Kami sebagai saksi mandat tentu memiliki hak untuk meminta formulir keberatan saksi."
"Setelah formulir itu diisi, justru ketua KPU tidak mau tanda tangan, makanya kami tanya alasan apa ketua KPU tidak mau tanda tangan. Ini hak kami sebagai saksi mandat pasangan calon yang tentu kami melakukan keberatan berdasarkan aturan," kata Ali.
Atas dasar kejadian tersebut, pihaknya akan melakukan evaluasi dan koodinasi bersama Koordinator Tim Pemenangan Wilayah Saireri, yang kemudian dilanjutkan ke tim pemenangan paslon Mari-Yo di Provinsi.
Setelah itu, lanjut Ali, pihaknya akan menunggu tanggapan dari pasangan calon gubernur nomor urut 02, sembari menyiapkan dokumen DKPP Kepulauan Yapen.
"Alasannya jelas bahwa, setelah fakta-fakta yang kami uraikan mulai dari tingkat PPD sampai Kabupaten ini diabaikan, tidak dilakukan koreksi, bahkan pemdalaman fakta. Sehingga dalam hal ini kami akan melakukan DKPP KPU Kabupaten Kepulauan Yapen," ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kepulauan Yapen Zakeus Rumpedai secara terpisah memberikan konfirmasi terhadap persoalan ini.
Ia menyampaikan, dalam pleno Kabupaten diberikan ruang dan kesempatan yang sama kepada masing-masing saksi paslon baik nomor urut 01 maupun 02 serta kepada Bawaslu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.