"Caranya, yakni dengan membantu membuka pemasaran yang luas lewat media sosial dan mendorong pembuatan produk olahan," sebut dia.
Baca juga: Menangis Bangga Always Giving Hamonangan Tiris Dapat Adhi Makayasa, Ayah: Tidak Bisa Berkata-kata
Tak hanya itu, dia juga menaruh perhatian pada kemajuan pemuda Papua dengan membentuk Fasilitasi Kreatifitas dan Inovatif Anak Papua (Fastra).
Fastra merupakan sebuah gerakan yang berupaya mendeteksi dan memfasilitasi talenta-talenta muda Papua.
Gerakan ini, kata dia, mendorong potensi diri termasuk hobi atau kesenangan untuk disulap memiliki nilai ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan.
Dalam bidang lingkungan, Simon juga membentuk program Revitalisasi Taman dan Fungsinya (Remang).
Yakni, sebuah gerakan untuk mengaktifkan atau merevitalisasi kembali taman kota, agar sesuai fungsinya.
Dia menyebut, taman yang selama ini berfungsi sebagai tempat rekreasi semata, nantinya akan diintegrasikan dengan pengembangan atau pemberdayaan ekonomi kecil yang akan digerakkan oleh masyarakat di seputar taman kota.
Atas segala kontribusi membangun Papua, Simon memperoleh penghargaan Tokoh Pemuda Inspiratif dalam acara Papua Barat Innovation Award di tahun lalu.
Dia berharap semakin banyak generasi muda Papua yang terinspirasi dan termotivasi untuk memberikan dampak positif ke tanah Papua.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Simon Tabuni, Pejuang Beasiswa LPDP dari Tanah Papua