ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Perjuangan Ayah di Sulbar Terobos Banjir, Gendong sang Anak agar Bisa Ikut Sekolah Tatap Muka

Demi antarkan anaknya untuk bersekolah tatap muka, seorang ayah di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Thamrin (50) menerobos banjir.

(KOMPAS.COM/JUNAEDI)
Perjuangan ayah di Polman, Sulbarm terobos banjir demi anak ikuti sekolah tatap muka 

TRIBUN-PAPUA.COM - Demi antarkan anaknya untuk bersekolah tatap muka, seorang ayah di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Thamrin (50) menerobos banjir.

Thamrin harus menggendong anaknya Arifuddin agar bisa ke sekolah karena akses jalan menuju sekolah terendam banjir akibat luapan Sungai Sandreko.

"Biasanya kalau musim kemarau berangkat sendirian, cuma kalau musim hujan begini orangtua tidak berani anaknya pergi sekolah sendirian. Rata-rata anak di sini ditemani keluarga atau orangtuanya ke sekolah," tutur Thamrin kepada wartawan, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Seorang Pria di Garut Tiba-tiba Telantarkan Bayinya dan Pergi, Sempat Jatuh dan Sakit Jiwanya Kambuh

Baca juga: 2 KKB Papua Diringkus Beserta 5 Senjata Api di Oksibil, Pegunungan Bintang Papua

Dia mengatakan, anaknya telah mengikuti sekolah tatap muka secara terbatas sejak Senin (6/9/2021).

"Dulu ada jembatan penyeberangan antardusun, tapi sejak rusak diterjang banjir sampai sekarang belum ada jembatan pengganti," tutur Thamrin.

Arifuddin mengaku gembira bisa kembali ke sekolah setelah hampir dua tahun hanya berjumpa via daring.

"Hampir dua tahun hanya di rumah tidak pernah bertemu dan bermain bersama teman-teman," ujarnya.

Baca juga: Ini Identitas 2 Anggota KKB yang Ditangkap Polda Papua, Bawa Puluhan Amunisi untuk para Teroris

Sementara itu, Kepala Dusun Sandereko Ilyas menjelaskan, sejak jembatan penyeberangan ambruk diterjang banjir beberapa tahun lalu, akses jalan satu-satunya yang bisa dilewati hanya menyeberangi Sungai Sandreko.

“Apalagi kalau sungai meluap seperti ini warga terisolasi,” jelas Ilyas.

Ia berharap, pemerintah segera membangun kembali jembatan agar bisa dimanfaatkan warga.

"Dulu adanya jembatan warga bisa leluasa menjual hasil bumi ke kota kapan saja. Kali ini setiap banjir mereka terisolasi," tuturnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perjuangan Ayah di Sulbar, Terobos Banjir demi Anaknya Ikut Sekolah Tatap Muka"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved