Calon Panglima TNI

Peluang Jenderal Andika Jadi Panglima TNI Kian Menipis? Ini Pandangan Pengamat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa saat menggelar konferensi pers di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021). KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan Sersan Dua (Serda) Aprilia Manganang sejatinya adalah laki-laki namun karena menderita hipospadias sejak lahir sehingga dianggap perempuan dan kini dirinya tengah menjalani perawatan di RSPAD.

Bahkan hingga beberapa bulan menjelang pensiun, alumni AKABRI udara 1986 itu belum ada indikasi akan diganti. Hadi diyakini akan bertahan hingga dirinya pensiun.

Seiring waktu pula, peluang Andika menjadi Panglima TNI disebut-sebut menipis. Kencang isu Jokowi akan memilih Laksamana Yudo Margono yang saat ini menjadi KSAL untuk menggantikan Hadi Tjahjanto.

Baca juga: Profil Jenderal Andika Perkasa, Calon Kuat Panglima TNI Pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto

Setidaknya ada dua hal yang menurut para pengamat militer yang menjadi "bisa" menjadi alasannya.

Pertama, masa aktif Andika lebih singkat dibandingkan Yudo. Kedua, alasan yang bisa dipakai adalah rotasi antar-matra.

Seperti diketahui, sudah lama TNI AL tidak mendapat "jatah" menjadi Panglima TNI.

Terakhir kali adalah Laksamana TNI Agus Suhartono yang kemudian dilanjutkan oleh perwira dari matra darat yakni Jenderal TNI Moeldoko, Jenderal Gatot Nurmantyo, hingga Marsekal Hadi Tjahjanto dari matra udara.

Pandangan pengamat

Beberapa waktu lalu, pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengungkap peluang KSAD dan KSAL untuk menggantikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan pensiun tahun ini.

Dari sisi profesionalisme, kata Fahmi, setidaknya dua hal yang harus dipertimbangkan Presiden Jokowi untuk menentukan sosok yang akan menggantikan Hadi yaitu masa aktif dan kebutuhan organisasi. 

Dari sisi masa aktif, masa aktif Andika lebih singkat dibandingkan Yudo.

Baca juga: Profil Jenderal Andika Perkasa, Calon Kuat Panglima TNI Pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto

"Andika Perkasa sekitar 1 tahun lebih sedikit. Sementara Yudo Margono memiliki masa aktif 2 tahunan lebih. Dari sisi organisasi, kata dia, masa yang singkat jelas akan mengurangi efektivitas kepemimpinan dan pengelolaan organisasi," kata Fahmi ketika dihubungi Tribunnews.com kala itu.

Secara politik, kata Fahmi, kebutuhan presiden hari ini adalah para pembantu dengan loyalitas tanpa syarat terutama untuk memuluskan agenda-agenda politik dan pemerintahan. 

Dari hal itu, kata Fahmi, akan terlihat tidak ada perintang dalam relasi antara Presiden Jokowi dan Yudo Margono. 

Namun, kata dia, hal itu sekaligus menunjukkan bahwa Yudo Margono tidak punya penyokong yang sangat kuat untuk menggaransi dirinya. 

Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana Yudo Margono. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Sementara Andika Perkasa, kata Fahmi, memiliki  penyokong kuat sekaligus perintang yakni melalui sosok ayah mertuanya yaitu AM Hendropriyono.

Halaman
1234

Berita Terkini