TRIBUN-PAPUA.COM - Mohammad Hatta tidak bisa dilepaskan dari perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sosoknya terus menginspirasi seiring dengan berkembangnya Indonesia.
Kegigihannya dalam perjuangan memiliki pengaruh yang besar bagi Indonesia.
Beliau adalah salah satu pemikir terhebat yang dimiliki Indonesia.
Baca juga: Mengenal Agam Wispi, Wartawan cum Sastrawan Eksil Sumut yang Bikin Berang Soekarno dan Soeharto
Namun, siapa yang tahu bahwa Mohammad Hatta adalah sosok yang unik dibandingkan orang pada umumnya.
Salah satu hal yang cukup unik adalah Hatta kecil lebih memilih membawa 16 peti buku dibandingkan 11 anak lainnya.
Hal ini yang membuat Hatta menganggap bahwa buku itu hebat. Bahkan buku-buku yang dibacanya hingga dewasa memiliki peran penting bagi hidupnya.
Saking cintanya dengan buku, saat kuliah di Belanda, Hatta sering diledek oleh teman-temannya.
Ledekan itu berisi, bahwa Hatta lebih tertarik pada buku dibandingkan perempuan.
Baca juga: Soeharto Asyik Makan Soto Saat Serangan Umum 1 Maret 1949 Pecah di Yogyakarta
Hatta bukan pria biasa, cintanya pada buku dan tanah air membuat dirinya bersumpah untuk tidak menikah sebelum Indonesia merdeka.
Hatta dan Perhimpunan Indonesia
Untuk turut serta membela tanah airnya, Hatta fokus melalui organisasi pemuda bernama Perhimpunan Indonesia.
Organisasi tersebut menjadi wadah perjuangan Hatta di Belanda.
Banyak sekali tulisan kritik dan pemikiran tajam Hatta yang muncul di koran-koran.
Akibatnya, Belanda merasa khawatir dengan keberadaan Hatta. Karena hal itu, Hatta ditangkap dengan alasan menghasut kerusuhan.