Gubernur Lukas Enembe Diperiksa KPK
Banyak Warga Bela Lukas Enembe, Pengamat Ungkap Faktor Penyebab Masyarakat Dukung Tersangka Korupsi
Komentari banyaknya warga yang bela Lukas Enembe, pengamat ungkap faktor penyebab sebagian masyakarat dukung tersangka korupsi.
TRIBUN-PAPUA.COM - Kasus dugaan korupsi yang menjerat Gubenur Papua Lukas Enembe menjadi sorotan.
Pasalnya, banyak warga yang membela Lukas Enembe meski Gubernur Papua itu sudah ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi oleh KPK.
Menanggapi fenomena tersebut, Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) Zaenur Rohman menyebut terdapat kontradiksi sikap masyarakat dalam merespons penindakan kasus korupsi.
Zaenur mengatakan, berdasarkan hampir semua hasil survei masyarakat menganggap korupsi harus diberantas dan merupakan masalah serius. Tidak ada masyarakat yang mendukung korupsi.
Baca juga: Pengacara Akui Lukas Enembe Pernah Main Judi di Kasino Singapura: Tapi Bukan dalam Jumlah Fantastis

“Memang ada sikap kontradiktif sebagian masyarakat menyikapi kepala daerah yang menjadi tersangka korupsi,” kata Zaenur saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/9/2022).
Meski demikian, kata Zaenur, ketika terdapat tokoh politik atau kepala daerah yang menjadi tersangka, terdapat kelompok yang membela. Salah satunya dengan mengatakan bahwa tersangka dijebak lawan politiknya.
Dia mengungkapkan, berbagai cara dilakukan dalam rangka membela kepala daerah yang menjadi tersangka korupsi.
“Bahkan hingga merintangi penangkapan, seperti dulu pernah terjadi di Buol,” kata Zaenur.
Zaenur menyebut terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan sebagian masyarakat mendukung tersangka korupsi.
Salah satunya adalah karena pelaku merupakan tokoh elite yang memiliki pengaruh kuat. Pengaruh ini bisa di bidang ekonomi dan sumber daya.
Baca juga: Koalisi Rakyak Papua Akan Gelar Demo Lagi Bila KPK Tak Hentikan Kasus Lukas Enembe
“Banyak orang yang hidupnya bergantung kepada tersangka,” ujar dia.
Selain itu, tersangka bisa mendapat dukungan karena ia memiliki latar belakang mendasar yang sama dengan pendukungnya seperti, suku, organisasi masyarakat, organisasi keagamaan dan lainnya.
Hal ini membuat pendukung ingin melindungi kelompoknya.
Selanjutnya, tersangka selama ini memelihara konstituen mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan politik uang atau kebijakan yang menguntungkan pendukungnya.
Hubungan tersangka dengan elit pendukung yang bisa menggerakkan massa dan kesadaran hukum yang rendah juga menjadi penyebab dukungan ini.