Mereka juga mengalami diskriminasi, eksploitasi, dan pelanggaran HAM oleh pemerintah Indonesia.
Beberapa kelompok Papua kemudian membentuk gerakan perlawanan bersenjata dan sipil, yang dikenal sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Free Papua Movement (FPM).
OPM/FPM berjuang untuk memperoleh kemerdekaan Papua dari Indonesia melalui berbagai aksi, seperti demonstrasi, protes, serangan, dan sabotase.
Konflik antara Indonesia dan Papua masih berlangsung hingga saat ini, meskipun telah ada beberapa upaya untuk mencari solusi damai.
Pada tahun 2001, pemerintah Indonesia memberikan otonomi khusus kepada Papua, yang memberikan hak-hak politik, ekonomi, sosial, dan budaya kepada rakyat Papua.
Namun, otonomi ini belum sepenuhnya diimplementasikan dan masih banyak persoalan yang belum terselesaikan.
Beberapa kelompok Papua masih menuntut hak untuk menentukan nasib sendiri melalui referendum yang adil dan demokratis.
Sementara itu, pemerintah Indonesia masih menganggap Papua sebagai bagian tak terpisahkan dari negara kesatuan Republik Indonesia. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari.comĀ dengan judul Peran Uni Soviet di Balik Peristiwa Perebutan Wilayah Papua Dalam Operasi Trikora