"Berkat kerja sama yang baik dengan PT Freeport, sembilan siswa telah direkrut oleh PT Freeport dan lulusan yang lain juga disalurkan di site UT lain. Kami tidak hanya melatih tapi juga memberikan lapangan pekerjaan bagi mereka yang telah dilatih," ujar Zufar.
Menurutnya, program ini masih berlanjut, untuk tahun 2023 terseleksi 25 siswa dari 425 peserta yang mendaftar untuk masuk pada tahap kedua.
Di samping meningkatnya ketersediaan dan kualitas SDM lokal, dampak penting lain yang dirasakan oleh para siswa adalah perubahan pola pikir serta meningkatkan pemahaman terhadap dunia industri, sehingga lulusan dapat siap memasuki dunia usaha," katanya.
Direktur Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), Vebian Magal yang hadir pada kesempatan itu mengangkat isu pembentukan karakter siswa sejak dini dengan pendekatan asrama.
"Kami YPMAK telah mendampingi beberapa asrama baik di Kabupaten Mimika maupun di luar Kabupaten Mimika. Lebih dari 1.512 anak yang telah masuk dalam asrama," katanya.
Lanjutnya, pendidikan asrama bagi masyarakat lokal menjadi penting untuk pembentukan karakter dan mengubah pola pikir serta perilaku siswa. Sistem kekerabatan antar siswa yang berasal dari berbagai latar belakang juga terbangun.
Keberagaman yang ada dalam asrama membuat siswa belajar beradaptasi dan mengenal karakter yang berbeda-beda, sehingga terbangun kemampuan komunikasi, toleransi, dan adaptasi.
Hal ini adalah salah satu poin penting untuk masuk dalam dunia kerja yang beragam.
Baca juga: PT Freeport Serahkan Bantuan Bahan Makanan untuk Korban Banjir dan Longsor Distrik Tembagapura
Kepala Sekolah Taruna Papua, Andreas juga menyatakan pentingnya pendidikan dengan mengedepankan budaya lokal.
"kita butuhkan pendekatan khas Papua yang biasa dekat dengan alam,” tegas Bapak Andreas.
Diketahui, peran pendidikan mampu meningkatkan daya saing Indonesia dalam mendukung SDGs 2030.
Maka dari itu, akses pendidikan bagi masyarakat Indonesia tanpa terkecuali adalah hal yang mutlak dan tidak lupa mengedepankan nilai-nilai lokal.
Kolaborasi multi pihak menjadi kunci dalam mengakselerasi peningkatan SDM, khususnya di Kabupaten Mimika.
Forum Pasti NoKen yang keempat dalam tahun ini akan diselenggarakan pada bulan November mendatang dengan mengangkat isu SDGs ke 8 yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. (*)