"Kenapa ini perlu, sebab selama ini, saya lihat , mereka yang memegang manifes itu, hanya diperalat, untuk itu kedepan, harus dilakukan sepenuhnya," katanya.
Dengan semua pertemuan yang telah dilakukan, Henes bilang, telah mendapatkan gambaran terkait permainan harga tiket dilapangan.
"Jadi pertemuan ini akan kita lanjutkan lagi nanti, dan nanti di situ, saya akan pertemukan semua pihak yang berkaitan dengan persoalan ini untuk bicara, dan cek secara bersama, atas letak masalah ini ada dimana, agar kedepan harga tiket ke Intan Jaya, baik dari Nabire maupun Mimika, dan sebaliknya dapat kembali normal," tandasnya.
Menurut Henes juga, untuk membangun Intan Jaya, tidak bisa sebatas bicara, akan tetapi harus tindakan nyata.
"Untuk itu, berkaitan dengan hal ini, subsidi dari pemerintah daerah dapat berjalan maksimal, agar masyarakat, dan ASN dapat menikmati pelayanan transportasi yang ada," pungkansya.
Baca juga: Pedagang Kios di Intan Jaya Papua Tengah Ditikam, Pelaku Diduga Anggota OPM: Begini Kronologisnya
Sementara, Kepala UPBU Bilorai, Kabupaten Intan Jaya, Sunarsa mengatakan, soal harga tiket bukan kewenangan mereka.
Kemudian juga, soal kadang harganya melambung tinggi juga, itu bukan kewenangan mereka, akan tetapi kewenangan maskapai, atau agen.
"Jadi soal ini, kami tidak bisa ikut campur, karena kami mengacu pada undang-undang penerbangan, tahun 2009, pasal 128," kata Sunarsa.
Akan tetapi Sunarsa mengapresiasi langkah tegas yang telah dilakukan oleh Anggota DPR Provinsi Papua Tengah, Henes Sondegau.
"Artinya, dengan pertemuan seperti ini, maka masalah yang terjadi dilapangan, perlu kami bicarakan secara bersama, agar soal harga tiket ini juga dapat diketahui, maupin dapat diatasi secepatnya," ujarnya.
Perlu diketahui, sebelum bertemu dengan pihak UPBU Bilogai, Kabupaten Intan Jaya, Henes Sondegau juga telah bertemu dengan pihak maskapai Smart Air Aviation untuk mencari solusi dalam menangani persoalan yang dirasakan oleh seluruh masyarakat Intan Jaya. (*)