ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Teknologi

Lawan Mis/Disinformasi, KabarMakassar-BBC Media Action Gelar Training Advanced Tracking AI 

, kecanggihan dan kecepatan AI dalam memproduksi informasi membuat banyak orang tidak mampu membedakan informasi palsu dan fakta.

Tribun-Papua.com/Istimewa
PELATIHAN - Suasana pelatihan Tracking AI yang bertujuan memproduksi konten debunking melawan mis/disinformasi di masyarakat berlangsung Selasa-Rabu, 11-12 November 2025 di Hotel Harper, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar. (Dok. KabarMakassar) 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - KabarMakassar bekerja sama dengan BBC Media Action menggelar Training Advanced Tracking AI yang bertujuan memproduksi konten debunking melawan mis/disinformasi di masyarakat.

Kegiatan yang didukung  Pemerintah Inggris di Indonesia ini berlangsung Selasa-Rabu, 11-12 November 2025 di Hotel Harper, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar.

CEO Kabar Grup Indonesia, Upi Asmaradhana mengatakan kegiatan training ini bertujuan agar para jurnalis dan media dapat memproduksi konten debunking mis/disinformasi dengan dukungan teknologi Artificial Intelligence (AI).

Baca juga: Indosat Hadirkan Laboratorium AI di Jayapura, Dorong Talent Muda Papua Berkreasi lewat Digital

Menurutnya, informasi yang massif saat ini membuat masyarakat hampir tidak bisa membedakan dan menyaring informasi bohong dan fakta sehingga teknologi AI mesti dimanfaatkan dalam melawan mis/disinformasi.

“Kita tahu saat ini AI sangat canggih dan semua orang menggunakan AI, hanya saja banyak yang menyalahgunakan teknologi ini sehingga kita harus memanfaatkan AI untuk melawan informasi hoaks,” ungkapnya dalam siaran pers, Rabu (12/11/2025).

BBC Media Action, Pravita Kusumaningtias menjelaskan rendahnya literasi media di masyarakat membuat banyak orang terjebak pada informasi palsu hingga berujung penipuan seperti scamming.

Selain itu, kecanggihan dan kecepatan AI dalam memproduksi informasi membuat banyak orang tidak mampu membedakan informasi palsu dan fakta.

Menurutnya, setiap informasi yang diterima dapat mengubah perspektif setiap orang sehingga penting agar mereka mendapat informasi yang sesuai data dan fakta yang ada.

“Informasi yang kita peroleh itu pasti mempengaruhi perspektif orang sehingga apabila kita mendapat informasi palsu maka tentu itu sangat berbahaya dan banyak kasus penipuan akibat informasi-informasi yang tidak benar dan tentu merugikan,” sebutnya

Managing Editor Kompas.com, Heru Mardiyanto memaparkan materi teknik fact-checking dan penerapan AI di ruang redaksi dengan memperkenalkan berbagai tools untuk mengecek konten dan informasi palsu yang beredar.

Baca juga: BREAKING NEWS: AI Experience Center Diluncurkan di Papua, Indonesia Timur Memasuki Era Baru Digital

Berbagai tools gratis yang diperkenalkan untuk mendeteksi deepfake atau video AI, foto Ai, suara AI hingga informasi yang dibuat AI.

AI Expert, Luca Cada Lora memaparkan teknik dalam menggunakan AI, peliputan yang aman dan melakukan assesmen risiko yang efektif serta penggunaan AI yang bertanggungjawab.

Redaktur Pelaksana KabarMakassar, Ardiyanti juga turut memaparkan konten yang telah diproduksi menggunakn berbagai tools AI yang diproduksi dalam konten visual, slide, feature dan vox pop.

Melalui kegiatan ini, para peserta diharapkan mampu memproduksi konten melawan mis/disinformasi dengan memanfaatkan tekonologi AI. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved