KSOP Jayapura Lampaui Target, Realisasi PNBP 2025 Tembus Rp 4,6 Miliar

Ringkasan Berita:

• Hingga Oktober, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp 4,623 miliar, atau 113 persen dari target tahunan sebesar Rp 4,103 miliar.

Laporan Wartawan Tribun Papua.com,Taniya Sembiring 

TRIBUN PAPUA.COM, JAYAPURA - Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Jayapura mencatat kinerja positif sepanjang 2025. 

Hingga Oktober, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp 4,623 miliar, atau 113 persen dari target tahunan sebesar Rp 4,103 miliar.

Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Kelas II Jayapura, Samuel Yabes, mengatakan capaian ini merupakan hasil penerapan layanan digital, percepatan perizinan, serta penataan operasional pelabuhan yang membuat aktivitas kepelabuhanan berlangsung lebih efisien.

Baca juga: Pemerintah dan KSOP Dukung Operasional Terminal Peti Kemas Jayapura 24 Jam Selama 7 Hari

“Pengguna jasa dapat tertib membayar jasa-jasa kepelabuhanan. Pelayanan yang kita berikan dilakukan secara cepat sehingga berdampak pada kinerja pelabuhan, dan PNBP ini juga bisa meningkat,” ujar Yabes saat ditemui Tribun Papua di ruang kerjanya, Senin (17/11/2025).

Yabes menjelaskan, ada lima sektor utama penyumbang PNBP, yakni jasa navigasi, jasa perkapalan, jasa kepelautan, konsesi bidang transportasi, serta pendapatan jasa transportasi lainnya.

Seluruh sektor mengalami pertumbuhan signifikan sepanjang tahun berjalan.

KSOP Jayapura juga mencatat adanya peningkatan kunjungan kapal asing, termasuk kapal wisata berbendera Prancis dan Belanda, yang turut menambah kontribusi PNBP dari jasa kepelabuhanan.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, KSOP Merauke Imbau Kapal Tunda Pelayaran

Dengan capaian yang terus menanjak, Yabes optimistis PNBP KSOP Jayapura dapat mencapai bahkan melampaui Rp 6 miliar pada akhir Desember 2025.

Keberhasilan ini sekaligus menegaskan komitmen KSOP Jayapura untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan kontribusi nyata bagi penerimaan negara, khususnya di sektor transportasi laut. (*)