Papua Terkini
Wakil Bupati Jayapura Sampaikan Duka Meninggalnya Ibu Hamil Ditolak RS, Keluarga Desak Investigasi
Almarhumah dimakamkan pada Rabu (19/11/2025). Sempat dirawat di RSUD Yowari sebelum dilarikan ke rumah sakit berbeda di Kota Jayapura.
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Paul Manahara Tambunan
Ruang VIP tersedia, tetapi keluarga harus membayar Rp 4 juta terlebih dahulu sebelum pasien masuk.
Sementara tindakan operasi disebut memerlukan biaya Rp8 juta, dan keluarga tidak siap dengan dana tersebut.
Irene akhirnya kembali dirujuk menuju RS Dok II Jayapura, namun nyawanya tidak tertolong. Ia meninggal dalam perjalanan, dengan bayi yang belum sempat diselamatkan.
Dosen Universitas Cenderawasih, Fredy Sokoy, yang mewakili keluarga korban, mengecam keras peristiwa tersebut.
Kepada wartawan melalui pesan WhatsApp, ia menjelaskan bahwa almarhumah merupakan anak kandung dari sepupunya, dan suami korban adalah putra dari saudari kandungnya.
“Saya memberi sambutan saat pemakaman dan jujur, ini peristiwa yang sangat miris. Di tengah kota, rumah sakit pemerintah dengan fasilitas lengkap, tetapi rujukan dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain semuanya mengalami kebuntuan,” ujarnya.
Menurutnya, penolakan berulang membuat Irene merintih kesakitan hingga akhirnya meninggal.
Baca juga: Satgas Keladi Sagu Berikan Akses Kesehatan Gratis di Wilayah Yalimo
“Semboyan keselamatan di atas segalanya itu apakah hanya slogan tanpa makna? Dua nyawa orang Papua sama berharganya dengan seratus nyawa. Beginikah nasib rakyatku, mati karena alasan sederhana seperti ini?” tegas Fredy.
Desak Investigasi
Keluarga meminta pemerintah daerah dan pihak terkait segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap dugaan penolakan layanan ini.
Mereka menilai sistem rujukan darurat di Jayapura gagal total dan mengorbankan nyawa masyarakat kecil.
“Ini tidak bisa dibiarkan. Jika terjadi di pedalaman mungkin kami bisa maklumi keterbatasan. Tetapi ini terjadi di tengah kota, di depan fasilitas kesehatan yang lengkap,” kata keluarga.
Peristiwa ini kini menjadi sorotan dan diharapkan menjadi momentum evaluasi serius sistem pelayanan kesehatan di Papua, terutama bagi pasien darurat yang membutuhkan penanganan cepat. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/akil-Bupati-Jayapura-Haris-Richard-Yocku-saat-dimi.jpg)