ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Kabupaten Kepulauan Yapen

Pembangunan Rumah Pastori GKI Kapernaum Serui: Memperkuat Pelayanan Gereja

Pembangunan pastori ini merupakan wujud komitmen jemaat untuk menghadirkan pelayanan yang lebih baik bagi hamba Tuhan

Penulis: Yulian Marvin Raubaba | Editor: M Choiruman
Tribun-Papua.com
RUMAH PASTORI - Peletakan batu pertama pembangunan Rumah Pastori Gereja GKI Kapernaum Serui, oleh Bupati Kepulauan Yapen Benyamin Arisoy di Jalan KPR, Yapen Selatan, Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, Minggu (23/11/2025).  
Ringkasan Berita:
  • Jemaat GKI Kapernaum Serui melaksanakan Ibadah Minggu Ke-IV yang dirangkaikan peletakan batu pertama pembangunan rumah pastori. 
  • Rumah pastori merupakan tempat tinggal Pelayan Firman sekaligus pusat koordinasi pelayanan jemaat.
  • Bupati Kepulauan Yapen, Benyamin Arisoy, mengapresiasi komitmen Jemaat GKI Kapernaum dalam memperkuat pelayanan gereja. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marvin Raubaba

TRIBUN-PAPUA.COM, YAPEN - Jemaat GKI Kapernaum Serui melaksanakan Ibadah Minggu Ke-IV yang dirangkaikan peletakan batu pertama pembangunan rumah pastori, Minggu (23/11/2025). 

Pembangunan rumah pastori merupakan tempat tinggal Pelayan Firman sekaligus pusat koordinasi pelayanan jemaat. 

Baca juga: Bupati Benyamin Arisoy Buka Rekerdis se-Kabupaten Kepulauan Yapen

Sementara itu, ibadah yang dipimpin Ketua PHMJ, Pdt. Fera A. Wenno, dalam Nuansa Etnik Nusantara (Kontekstual). Jemaat yang hadir mengenakan pakaian etnik dari berbagai suku. 

Nyanyian pujian dinyanyikan dalam beragam bahasa daerah—Toraja, Kupang, Ansus, Waropen, Manado, Batak, hingga Maluku yang mencerminkan kekayaan budaya dalam persekutuan umat Tuhan.

Salah satu pujian yang dinyanyikan dengan bahasa kupang adalah “Yesus Malole Malole, Neu Au,” yang berarti “Yesus baik bagi saya”.

Pembacaan Firman diambil dari 2 Raja-Raja 5:1–27 dengan tema “Ketaatan Iman yang Membawa Kesembuhan,” dan pelayanan firman disampaikan oleh Pdt. Fera A. Wenno,

Usai khotbah, dilanjutkan peletakan batu pertama pembangunan rumah pastori, masing-masing oleh Ketua Klasis GKI Yapen Selatan Pdt. Maria Mayor, Bupati Kepulauan Yapen Benyamin Arisoy, dan Dewan Adat Yawa Unat Benyamin Kamarea.

Baca juga: Legislator DPR RI Tonny Tesar Serap Aspirasi Dari Kabupaten Kepulauan Yapen

Dalam sambutannya, Bupati Kepulauan Yapen, Benyamin Arisoy, mengapresiasi komitmen Jemaat GKI Kapernaum dalam memperkuat pelayanan gereja melalui pembangunan sarana pelayanan.

“Pembangunan pastori ini merupakan wujud komitmen jemaat untuk menghadirkan pelayanan yang lebih baik bagi hamba Tuhan dan seluruh warga jemaat. Pemerintah hadir memberikan dukungan penuh bagi proses pembangunan ini,” ujar Bupati.

Bupati juga menyinggung bahwa pembangunan serupa sedang dilakukan di berbagai jemaat di tanah Papua khususnya Kepulauan Yapen, menunjukkan gereja terus bertumbuh dan aktif sebagai mitra pembangunan masyarakat.

Baca juga: Satresnarkoba Polres Kepulauan Yapen Gerebek Kamar Pemilik Sabu: Sebulan Pantau Pergerakan Tersangka

Pemerintah daerah, tegas Bupati, tetap mendukung kegiatan keagamaan lintas denominasi sesuai kemampuan anggaran dan tata kelola keuangan daerah yang sedang ditata agar lebih tepat guna dan berdampak bagi rakyat.

Selain kehadiran sebagai kepala daerah, Bupati menegaskan bahwa dirinya dan keluarga juga terlibat secara pribadi sebagai warga GKI di Tanah Papua.

“Saya bersama keluarga juga akan mendukung pembangunan ini melalui janji iman yang direalisasikan secara bertahap dan semen 200 sak,” ucapnya.

Baca juga: Roi Palunga Resmi Pimpin KONI Kabupaten Kepulauan Yapen

Dia juga mengajak warga gereja untuk bergandengan tangan, saling menopang, dan bekerja dengan semangat persatuan sehingga pekerjaan besar dapat diselesaikan dengan cepat.

Sementara itu, Ketua Klasis GKI Yapen Selatan, Pdt. Maria Mayor, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kesiapan jemaat dalam melaksanakan pembangunan sebagai keputusan Sidang Jemaat.

Beliau menegaskan bahwa pembangunan harus berjalan dalam koordinasi bersama Majelis Jemaat dan sesuai aturan organisasi gereja, agar setiap proses berjalan tertib dan berkesinambungan.

Baca juga: Ketua DPRK Kepulauan Yapen Ebzon Sembai Raih Penghargaan Asia Best Innovative Leader 2025

“Pastori yang dibangun bukan hanya milik jemaat, tetapi aset GKI di Tanah Papua yang menopang pelayanan Klasis dan Sinode. Ketika kita sehati, Tuhan memerintahkan berkat atas jemaat-Nya,” tegasnya.

Ketua Panitia Pembangunan Pastori, Pnt. Yusuf Sampe, mengatakan, pembangunan dilaksanakan berdasarkan keputusan Majelis Jemaat dengan desain yang menunjang pelayanan serta partisipasi warga jemaat sebagai kekuatan utama.

Pembangunan didukung melalui: Aksi 5 Menit setiap Minggu, Penggalangan dana panitia, Dukungan Majelis Jemaat, Partisipasi warga jemaat, Donatur dan pihak yang terpanggil mendukung pelayanan.

“Pembangunan ini bukan hanya keperluan fisik, tetapi wujud komitmen memperkuat pelayanan gereja dan memperlengkapi tugas hamba Tuhan.” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved