ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kekerasan Aparat

Pola Kekerasan Polri di Papua Berulang, Kepercayaan Masyarakat Semakin Lenyap

Insiden tragis itu memicu duka mendalam bagi masyarakat Yahukimo, sekaligus menambah catatan kelam praktik kekerasan yang

Tribun-Papua.com/Humas DPD RI
DPD RI – Anggota DPD RI Perwakilan Papua Pegunungan, Sopater Sam ketika dalam satu kesempatan. Ia mendesak Kapolres Yahukimo copot oknum polisi pelaku kekerasan terhadap warga sipil hingga meninggal dunia. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Yulianus Magai

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, Perwakilan Papua Pegunungan, Sopater Sam, mengecam keras sekaligus mendesak Kapolres Yahukimo segera mencopot oknum polisi yang diduga terlibat dalam pengeroyokan seorang warga, Victor B Deyal, hingga meninggal dunia.

Insiden tragis itu memicu duka mendalam bagi masyarakat Yahukimo, sekaligus menambah catatan kelam praktik kekerasan yang diduga melibatkan aparat di wilayah Papua Pegunungan.

Baca juga: TPNPB Batalion Kanibal Eksekusi Mati Seorang Banpol di Yahukimo

Pernyataan resmi Sopater Sam disampaikan di kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (6/9/2025). Ia menyatakan rasa kaget sekaligus kecewa mendengar berita itu.

“Saat insiden terjadj saya sangat terkejut, tiba-tiba masyarakat kami menjadi korban. Tindakan itu sungguh tidak dapat saya terima,” ujarnya.

Baca juga: Minggu Dingin, Hanya 1 Dari 18 Distrik di Mimika yang Berawan Cerah

Sopater menilai tindakan kekerasan yang merenggut nyawa Victor B Deyal bukan hanya sebuah pelanggaran hukum, tetapi juga perbuatan sadis dan tidak manusiawi. Ia menegaskan, kasus ini tidak boleh dibiarkan berlalu begitu saja tanpa pertanggungjawaban hukum yang jelas.

“Kami mengutuk keras tindakan oknum polisi tersebut. Tidak ada alasan bagi siapa pun untuk menghilangkan nyawa orang seenaknya. Kami minta Kapolres Yahukimo segera mencopot oknum pelaku dan memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan,” tegasnya.

Baca juga: Warga Sipil Tewas Usai Ditangkap Polisi di Yahukimo Papua Pegunungan

Menurutnya, pencopotan pelaku dari institusi kepolisian menjadi langkah mendesak agar kepercayaan masyarakat terhadap aparat bisa kembali pulih. Ia juga menekankan bahwa hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu, termasuk terhadap aparat penegak hukum itu sendiri.

Sopater Sam juga mengingatkan bahwa kasus seperti ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Yahukimo. Ia menyinggung peristiwa sebelumnya, yakni kasus Tobias Silak, yang hingga kini belum mendapatkan penyelesaian hukum yang transparan.

Baca juga: Mahasiswa Yahukimo Lulus S1 Berkat Usaha Roti Bakar, Jadi Inspirasi di Wisuda Uncen

“Kami masih berduka atas kasus Tobias silak dan sekarang terjadi lagi. Ini menunjukkan ada pola kekerasan yang dibiarkan berulang. Kami meminta kasus ini diselesaikan secara terbuka, dan para pelaku harus bertanggung jawab sesuai perbuatan mereka,” katanya.

Ia menilai pembiaran terhadap kasus-kasus sebelumnya menjadi salah satu faktor munculnya tragedi serupa. Karena itu, menurutnya, negara tidak boleh lagi menutup mata dan harus hadir memberi rasa keadilan bagi korban maupun keluarganya.

Baca juga: Pesan Bupati Intan Jaya di Festival Budaya Pelajar: Pacu Semangat Anak Muda Pertahankan Identitas

Sopater juga menyampaikan pesan khusus kepada Kapolda Papua dan Kapolri agar memberi perhatian serius, dengan menerapkan proses hukum yang adil dan transparan. Sebab itu merupakan satu-satunya jalan untuk meredam kekecewaan publik.

“Kami mendesak agar penyelidikan dilakukan secara terbuka, jangan ditutup-tutupi. Masyarakat berhak tahu kebenaran dan pelaku harus dijerat hukum setimpal,” tegasnya lagi.

Baca juga: Jhon Tabo: Saya Jadi Gubernur Papua Pegunungan karena Doa Mama Sejak Kecil 

Ia meminta aparat stop menabur luka bagi masyarakat, sebab kehadiran mereka adalah sebagai pelindung. Dan karena ini merupakan kejadian ke sekian, ia menyarankan kepolisian melakukan evaluasi pola kerja.

"Jika kasus ini tidak ditangani serius, masyarakat bisa kehilangan kepercayaan kepada negara. Karena itu kami harap penegakan hukum harus jelas dan transparan,” pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved