Akurasi Data Kependudukan Kunci Kebijakan Tepat Sasaran di Biak

Ringkasan Berita:Asisten I Setda Biak Numfor, Semuel Rumakeuw mewakili Gubernur Papua saat membuka sosialisasi menyebut data kependudukan merupakan fondasi penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Sementara itu,Kabid Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data Kependudukan Dinas Sosial dan Dukcapil Provinsi Papua, Rosdiana, S.Pi menambahkan, Data Orang Asli Papua (OAP) menjadi prioritas karena menjadi dasar perhitungan dana otonomi khusus (Otsus).

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Fiona Sihasale

TRIBUN-PAPUA.COM, BIAK NUMFOR - Asisten I Setda Kabupaten Biak Numfor, Semuel Rumakeuw mewakili Gubernur Provinsi Papua mengatakan, data kependudukan merupakan fondasi penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. 

Ia mengatakan dengan data yang akurat, mutakhir dan terintegrasi, pemerintah dapat merancang kebijakan yang tepat sasaran, memberikan pelayanan publik yang lebih baik.

“Serta dapat memastikan setiap warga memperoleh hak-haknya secara adil dan merata," ujar Gubernur Papua dalam sambutan tertulis yang dibacakan Semuel Rumakeuw saat membuka sosialisasi pemanfaatan data kependudukan yang digelar Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil (Dinsosdukcapil) Provinsi Papua di Biak, Kamis, (13/11/2025) 

Baca juga: Polisi Biak Ciduk Pembunuh di Numfor Ketika Dalam Pelarian ke Manokwari

Dikatakan pula bahwa data kependudukan yang digunakan untuk berbagai keperluan merupakan data resmi dari Kementerian Dalam Negeri. 

"Data ini menjadi dasar pemanfaatan untuk pelayanan publik, perencanaan pembangunan, alokasi anggaran, demokrasi, serta penegakan hukum dan pencegahan kriminal," katanya.

Lebih lanjut dikatakan, khusus bagi Kabupaten Biak Numfor, pemerintah provinsi terus mendorong integrasi data antar perangkat daerah agar perencanaan pembangunan, penyaluran bantuan sosial, dan pelayanan publik benar-benar berbasis data kependudukan yang valid.

Baca juga: Disperindag Biak Jamin Sembako Natal Aman dan Harga Terkendali

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menambah pengetahuan tetapi juga memperkuat komitmen bersama untuk menjaga keakuratan, kerahasiaan, dan pemanfaatan data kependudukan secara bertanggung jawab.

"Saya berharap kepada semua kabupaten kota untuk dapat lebih memahami arti pentingnya data kependudukan dan pendayagunaannya untuk semua keperluan publik," tandasnya.

Kabid Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data Kependudukan Dinas Sosial dan Dukcapil Provinsi Papua, Rosdiana, S.Pi, mewakili kepala dinas menambahkan, sosialisasi ini bertujuan agar data kependudukan dapat dimanfaatkan secara tepat oleh OPD agar bantuan sosial, pendidikan, atau yang hubungannya dengan NIK bisa bekerja sama dengan dukcapil kabupaten/kota dan provinsi.

Baca juga: Yosias Resmi Jadi Direktur Usai RUPS Bersejarah Perumda Air Minum Yapen

Ia menjelaskan, jumlah penduduk Papua mencapai 1,07 juta jiwa, sementara data Orang Asli Papua (OAP) yang terverifikasi melalui sistem SIAK Plus baru sekitar 470 ribuan orang di sembilan kabupaten/kota, dari target sekitar 700 ribuan lebih OAP. 

Data OAP, lanjut Rosdiana, menjadi prioritas karena menjadi dasar perhitungan dana Otonomi Khusus (Otsus). “Kami terus melakukan pendampingan agar data OAP bisa segera lengkap dan terintegrasi,” ujarnya. 

Adapun jumlah penduduk Kabupaten Biak Numfor tercatat sebanyak 64.929 laki-laki dan 62.419 perempuan. 

Baca juga: Hari Ini 13 Distrik di Mimika Dilanda Hujan Ringan

Sosialisasi ini dihadiri para kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten/kota se-Provinsi Papua dan kepala organisasi perangkat daerah Kabupaten Biak Numfor.(*)