ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Dilarang Masuk Ma'la, Istri KH Maimun Zubair Lihat Pemakaman Suaminya dari Balik Pagar Besi

Nyai Heni Maryam, hanya mampu memandang ribuan pelayat yang menghantar kepergian sang suami KH Maimoen Zubair dari balik pagar pemakaman Ma'la, Mekkah

(Tribunnews.com/MCH/2019)
Nyai Heni Maryam saat menyaksikan pemakaman suaminya KH Maimun Zubair dari balik pagar besi pemakaman Ma’la. Nyai Heni dilarang mendekat ke pusara Mbah Moen karena aturan di Arab Saudi yang melarang perempuan masuk ke makam. 

TRIBUNPAPUA.COM - Senandung tahlil terdengar lirih keluar dari mulut perempuan paruh baya itu.

Tangannya gemetar terus menengadah, sambil terus menyenandungkan ke-Esaan Sang Khalik.

Dari balik pagar bertembok tebal dan berjeruji besi kokoh itu terlihat matanya tak beranjak menatap kerumunan ratusan bahkan ribuan orang yang berada sekitar 500 meter dari tempatnya berdiri.

Jelas tampak di raut wajahnya, keinginan untuk berada di tengah kerumunan itu.

Namun apa daya, aturan di tanah Saudi ini jelas.

Perempuan, tak diperkenankan masuk ke dalam area pemakaman Ma’la.

Sosok Mbah Moen: Dari Rembang hingga Berpulang di Mekkah Tempat Ia Pernah Belajar Mengaji

Nyai Heni Maryam, hanya mampu memandang ribuan pelayat yang menghantar kepergian sang suami KH Maimoen Zubair dari balik pagar pemakaman Ma'la, Mekkah.

Sesekali, dengan ujung jilbabnya ia tampak mengusap matanya.

Mungkin titik air mata tak kuasa ia tahan untuk keluar dari sepasang mata yang tersembunyi di balik kacamata hitamnya.

"Duduk saja dulu Bu Nyai," bujuk dokter perempuan yang terus mendampinginya.

Bu Nyai menggeleng lemah, sambil terus menatap area pemakaman yang sebenarnya khusus diperuntukkan bagi penduduk Mekkah tersebut.

Namun akhirnya perempuan itu pun menuruti bujukan sang dokter dan kerabat. Ia pun terduduk di kursi roda yang memang sengaja dibawa untuknya.

Jokowi: Semasa Hidupnya, Mbah Moen Begitu Karismatik

“Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu. Allahumma la tahrimna ajrahu, wa laa taftina ba'dahu waghfirlana wa lahu,” terdengar sayup-sayup doa dari Nyai Heni.

"Wong semalem masih ngobrol kok. Proses perginya almarhum cepat sekali," kata Nyai Heni bercerita saat-saat terakhir sang suami.

Kalimat istighfar tak henti keluar dari bibirnya yang bergetar, seakan ingin menguatkan hati atas kepergian sang suami yang tiba-tiba.

"Bu Nyai mendampingi almarhum sejak jam 03.00 pagi tadi, waktu Kyai dibawa ke RS," ujar dokter yang selalu berada di samping Nyai Heni.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved