ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Hadapi Konflik Berkepanjangan, Warga Nduga Papua Ingin Pasukan TNI-Polri Ditarik dari Wilayah Mereka

Direktur Eksekutif Yayasan Teratai Hati Papua Pater Jhon Jongga mengungkapkan keinginan masyarakat Kabupaten Nduga, Papua saat ini.

Dok. BBC Indonesia
Warga Nduga dalam pelarian di hutan, menghindari kontak senjata antara TNI/Polri dan kelompok bersenjata / Jurnalis Warga Noken 

TRIBUNPAPUA.COM - Direktur Eksekutif Yayasan Teratai Hati Papua Pater Jhon Jongga mengungkapkan keinginan masyarakat Kabupaten Nduga, Papua saat ini untuk bisa hidup tenang tanpa konflik.

Keinginan masyarakat itu adalah agar pemerintah menarik pasukan TNI-Polri dari kampung mereka.

Sebab, walaupun penempatan pasukan aparat keamanan itu semula dikatakan sebagai operasi pengamanan, tapi yang terjadi justru seperti operasi militer.

Pemerintah Diingatkan soal Bahaya jika Tak Urusi Anak Pengungsi Nduga, Egianus Kogoya Jadi Contoh

"Apa yang diinginkan masyarakat? Setiap kali bertemu mereka, kami membawa tamu atau rombongan dari gereja-gereja mereka hanya meminta, 'Kalau kami mau kembali ke kampung, satu orang TNI pun jangan ada di sana," ujar Jhon saat penyampaian laporan Tim Kemanusiaan Kabupaten Nduga di Kantor Amnesty Internasional, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2019).

Ia mengatakan, warga menganggap TNI yang ditugaskan ke Papua tidak terlalu memahami budaya lokal.

Tidak hanya itu, dari beberapa korban yang berjatuhan juga dikarenakan mereka mendapat kekerasan fisik dari aparat.

Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua Sebut 182 Orang Jadi Korban Jiwa dalam Konflik Nduga

Menurut Pater John, bentuk kekerasan itu seperti ditembak, dipukuli, dianiaya.

Dari laporan tersebut, aparat juga disebutkan telah membakar beberapa fasilitas masyarakat, salah satunya adalah sekolah.

Adapun konflik di Kabupaten Nduga berawal dari pembantaian terhadal karyawan PT Istaka Karya pada 2 Deaember 2018 di Gunung Kabo.

Pengakuan Pengungsi Nduga, Bikin Tenda di Hutan Pakai Daun dan Tak Ada Lagi Makanan

Sampai saat ini, situasi Nduga tidak aman dan telah memakan korban jiwa yang cukup banyak.

Konflik yang terjadi adalah antara personel TNI-Polri dengan kelompok yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Hal ini membuat masyarakat Nduga sendiri menjadi korban.

(Deti Mega Purnamasari)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Lelah Hadapi Konflik, Ini Keinginan Masyarakat Kabupaten Nduga

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved