Kerusuhan di Papua
Pulihkan Aktivitas di Wamena Pasca-Kerusuhan, Ini 5 Langkah yang Dilakukan Mensos
Mensos mengatakan pihaknya akan melakukan lima langkah supaya mendorong atau menggalakan kembali aktivitas di Wamena.
Salah satunya dengan cara pemulihan psikologis korban konflik dan pelindungan kelompok rentan.
• Siap Bangun Lagi Wamena Pasca-Kerusuhan, Menteri PUPR: Kami Sudah Kirim Tim Besar
Selanjutnya setelah LDP, langkah ketiga adalah pemenuhan kebutuhan dasar bagi pengungsi sesuai dengan hasil asesmen yang telah dilakukan di tahap pertama.
Keempat, mengerahkan Tagana Provinsi Papua, Tagana Kabupaten Jayawijaya, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Jayawijaya, Pendamping PKH Lanijaya, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jayawijaya dan TKSK Lanijaya.
"Mereka membantu proses distribusi kebutuhan dasar pengungsi, membantu LDP di sejumlah titik pengungsian, dan mengelola dapur umum serta distribusi makanan," terang Menteri.
Kelima, membuka akses penyintas terhadap program perlindungan sosial reguler, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Usaha Ekonomi Produktif (KUBE) dan Rehabilitasi Sosial Anak.
"Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan tim Kemensos, penyintas kehilangan rumah karena hangus terbakar, ada pula yang rumahnya utuh namun kiosnya hancur. Kondisi ini memicu mereka jatuh miskin, sehingga harus ada intervensi melalui bantuan perlindungan sosial agar mereka berdaya dan mampu meneruskan kehidupannya," kata Mensos.
• Menteri PUPR Ungkap Alasan Libatkan TNI untuk Pembangunan Fasilitas Umum yang Rusak di Wamena
Untuk itu, lanjut Mensos, Kementerian Sosial bersama Pemkab Wamena melakukan verifikasi dan validasi penyintas untuk mendapatkan data penerima bantuan sosial.
"Saya berharap melalui lima langkah Kemensos dalam penanganan pengungsi Wamena kiranya dapat membantu meringankan beban yang dialami warga," harap Menteri.
Ke depan, lanjutnya, peristiwa kerusuhan di Wamena harus menjadi pelajaran bagi semua pihak. Keberagaman adalah kekuatan untuk membangun kembali Wamena.
Perbedaan adalah fitrah. Jadi kini saatnya warga Wamena bergandengan tangan, hidup bersama dalam toleransi dan kebersamaan.
"Secara khusus saya berpesan agar kita tidak mudah terprovokasi terhadap kabar HOAX yang bertujuan memecah belah, memfitnah dan ujaran kebencian yang bertujuan memecah-belah keharmonisan warga Wamena," kata Menteri.
• 3 Tersangka Rusuh Wamena Masuk DPO, Polisi Ungkap Peran Mereka dalam Kerusuhan
Bantuan untuk Jayapura
Selain mengirimkan bantuan untuk Kabupaten Wamena, Kementerian Sosial (Kemensos) juga menyalurkan bantuan buat pengungsi yang ada di Kota Jayapura.
Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/10/2019) dijelaskan, bantuan berupa bantuan lauk pauk untuk dapur umum sebanyak 1.500 orang, 900 matras, 260 tenda gulung, 850 selimut, 4 paket perlengkapan LDP, 2 tenda serba guna, 20 velbed, dan 20 kasur. Total bantuan adalah Rp 740,9 juta/
"Bantuan sudah diserahkan kepada Dinas Sosial Kota Jayapura dan telah diteruskan ke sejumlah titik pengungsian," kata menteri.