ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Wiranto Ditikam

Begini Penjelasan Dokter soal Luka Tusuk Wiranto yang Tampak Tak Berdarah

Penusukan Wiranto di Banten memunculkan teka-teki, di antaranya soal tidak tampak darah yang mengucur.

TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jend. TNI. Purn. Wiranto buka acara Pelatihan Bersama Peningkatan Kapasitas Aparat Penegak Hukum Dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi Wilayah Hukum Provinsi Banten, di Hotel Santika Premiere Bintaro, Jalan Dr. Satrio, Tangerang Selatan, Banten, Senin (27/2/2017). Dalam sambutannya ia menjelaskan, bahwa pemerintah telah melakukan pembenahan Undang Undang yang tumpang tindih. 

TRIBUNPAPUA.COM - Peristiwa penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Jenderal TNI (Purn) Wiranto di Banten memunculkan teka-teki, di antaranya soal tidak tampak darah yang mengucur.

Diketahui, Wiranto ditusuk oleh dua orang tak dikenal di pintu gerbang Lapangan Alun-alun Menes Desa Purwaraja Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).

Banyak pihak yang bertanya-tanya mengenai tidak tampaknya darah dari perut Wiranto yang tertusuk oleh pria bernama Syahril Alamsyah.

 

Cerita Dian Sidik Jadi Ajudan Wiranto Beberapa Hari: Sosok Wiranto yang Gagah Pun Bisa Kelelahan

Tenaga Ahli Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Ngabalin, memberi penjelasan medis dari keterangan dokter sekaligus Direktur RSPAD Gatot Subroto, Terawan.

Dilansir TribunWow.com, keterangan Terawan dijelaskan Ali Ngabalin dalam tayangan 'Apa Kabar Indonesia Pagi' unggahan kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (11/10/2019).

Berdasarkan keterangan Terawan, Ali Ngabalin menjelaskan soal dalamnya luka yang dialami Wiranto.

Lantaran luka tersebut cukup dalam, maka darah memang tidak mengucur keluar.

"Menurut keterangan Pak Terawan itu kan dua tusukan, jadi kedalamannya sekitar 10 centimeter, kalau dari luar memang darahnya tidak terlalu banyak," jelas Ali Ngabalin.

Luka tusuk itu menembus organ usus Wiranto sehingga darah mengalir di dalam tubuh sang jenderal.

Bantah Penusukan Wiranto Direkayasa, La Nyalla: 47 Sentimeter Usus Dipotong, Jadi Masa Settingan?

"Tetapi karena dalam dinding perut itu, senjata tajam itu menembus usus kecil, diperkirakan darah yang tertampung itu sekitar 3 liter," terang Ali Ngabalin.

Akibat insiden penusukan itu, Wiranto disebut sempat mengalami masa kritis hingga akhirnya dioperasi selama 4 jam.

"Jadi memang ada masa yang sangat kita khawatirkan kemarin," imbuhnya.

Selain kedalaman luka, Ali Ngabalin juga menjelaskan panjang luka di perut Wiranto.

"Jadi memang ditusuk di perut sebelah kiri sini?" tanya pembawa acara.

"Iya, sobek ya, dari kiri ke kanan, dua tusukan itu sekitar 6 centimeter," ujar Ali Ngabalin.

"Nah itu, jadi menembus perut dan masuk sampai ke usus kecil, menurut keterangan dokter seperti itu."

Pengamat Sebut Penusukan Wiranto Mengandung Pesan Penting yang Ingin Disampaikan Teroris

Berikut video lengkapnya (menit ke-2.11):

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Tenaga Ahli Menkopolhukam, Agus Zaini, menjelaskan proses operasi yang dijalani Wiranto.

Usus halus Wiranto disebut harus dipotong sepanjang 40 centimeter.

"Setibanya di RSPAD, langsung ditangani secara intensif dan dokter memutuskan untuk mengambil tindakan operasi di bagian perut lantaran akibat tusukan ditemukan luka di bagian usus halus," ujar Agus, Jumat (11/10/2019).

"Sehingga usus halusnya mesti dipotong sepanjang 40 cm."

Meski demikian, Agus menyebut kondisi Wiranto terus membaik dengan perawatan intensif.

"Alhamdulillah, pasca operasi kondisi Wiranto membaik, meski tetap harus menjalani perawatan.," ungkap Agus.

"Ia percaya, bahwa Tuhan sebaik-baiknya tempat bersandar. Semoga Allah SWT tetap mencurahkan kasih sayang-Nya," sambungnya.

Kecam Separatis yang Senang Wiranto Ditusuk, Tokoh Muda Papua: Jangan Lagi Kalian Mem-bully

Kronologi Wiranto Diserang

Berdasarkan dari rilis yang diperoleh TribunWow.com, Kamis (10/10/2019), kegiatan Wiranto di Banten bermula pada pukul 08.57 WIB.

Wiranto dan rombongan tiba di alun-alun dan disambut oleh Kapolda Banten, Danrem 064/MY, Bupati Pandeglang Dandim 0601/Pdg, serta Kapolres Pandeglang.

Kemudian pukul 09.05 WIB, Wiranto dan rombongannya menuju Kampus Universitas Mathlaul Anwar (UNMA) Banten.

Kampus tersebut terletak di Jalan Raya Labuan KM. 23 Cikaliung, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Pandeglang.

Wiranto dan rombongan tiba pukul 09.17 WIB dan segera menghadiri peresmian gedung perkuliahan Universitas Mathlaul Anwar.

Penjelasan Psikolog soal Adanya Sebagian Komentar Publik yang Tak Simpatik soal Penusukan Wiranto

Dalam acara tersebut dihadiri beberapa tokoh, di antaranya:

- Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir

- Wakapolda Banten Brigjen Pol Tomex Kurniawan

- Danrem 064/MY Kolonel Inf Widiyanto

- Dandenpom lll/4 Mayor Cpm Rukwan Hadi

- Bupati Pandeglang Irna Narulita

- Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutriyanto Amstono

- Dandim 0601/Pandeglang Letkol Inf. Denny Juwon Pranata

- Danyon 320/BP Letkol Inf Faurizal Noerdin

- Ketua Majelis Amanah Matlaul Anwar KH Irsyad Djuwaeli

- Ketua Umum Matlaul Anwar KH.Sadeli Karim

- Dosen Al-Azhar Kairo Syeh Hasim Ahmad Al-Goji

- Para dekan fakultas dan dosen UNMA Banten

Wiranto Ingin Cepat Pulang dari RS, Jokowi Beberkan Keingian Menko Polhukam jika Sudah Sembuh

Acara dilanjutkan makan siang di ruang transit Gedung I UNMA sekitar pukul 10.47 WIB.

Di tengah santap siang, Presma UNMA Agus Hidayat bersama Wakil Presma Erik menemui Wiranto untuk menyampaikan aspirasinya.

Setelah makan siang, Wiranto meninggalkan UNMA dan pergi menuju alun-alun pukul 11.30 WIB dan tiba di tempat pukukl 11.50 WIB.

Ketika Wiranto keluar dari mobil, tiba-tiba pria bernama Syahril Alamsyah datang dari belakang dan menusuk sang menteri hingga jatuh tersungkur.

Syahril Alamsyah menusuk Wiranto dengan menggunakan gunting secara membabi buta.

Orang-orang yang berada di lokasi langsung berteriak histeris.

Beberapa orang yang mengawal Wiranto langsung menangkap Syahril Alamsyah.

Wiranto segera dilarikan di Klinik Menes Medical Center pukul 11.55 WIB untuk mendapat pertolongan medis.

Kemudian Wiranto dibawa ke RSUD Pandeglang di Kecamatan Kaduhejo pukul 12.00 WIB.

Selain Syahril Alamsyah, ada pelaku lain yakni Fitri Andriana.

Sementara itu, Kapolsek Menes, Kompol Dariyanto juga mengalami luka tusuk di bagian punggung.

Sedangkan pria bernama Fuad mengalami luka pada bagian dada sebelah kiri atas.

(TribunWow.com/Ifa Nabila)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Luka Tusuk Wiranto Tampak Tak Berdarah, Begini Penjelasan Dokter Direktur RSPAD Gatot Subroto

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved