ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pengakuan Busani yang Biarkan sang Anak Bunuh Suaminya, Mengaku Ikhlas, Berikut Kronologi Lengkapnya

Anak kandung dan istri korban pembunuhan yang jasadnya dicor di lantai musala di Jember, Jawa Timur, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

(Foto Polres Jember)
Pembongkaran lokasi diduga penguburan jenazah Surono di Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo, Jember, Senin (4/11/2019). 

TRIBUNPAPUA.COM - Pembunuhan kepada petani kopi di Jember, Jawa Timur akhirnya terungkap secara keseluruhan.

Dalam peristiwa itu, anak kandung dan istri korban pembunuhan ditetapkan sebagai tersangka.

Petani Kopi Dibunuh dan Jasadnya Ditimbun di Bawah Musala, Anak dan Ibu Saling Tuding, Polisi Curiga

Korban bernama Surono (51), dibunuh secara keji kemudian ditimbun jasadnya dengan beton di bawah musala rumahnya pada akhir Maret 2019 lalu.

Dan seusai pemeriksaan intensif selama empat hari, akhirnya dua tersangka tersebut ditetapkan, Busani (47) istri almarhum Surono serta Bahar (25) anak kandung korban.

Dalam perjalanan kasus, Ibu dan anak ini sempat saling tuding terkait pembunuhan dan pengecoran jasad Surono.

Seperti diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, motif harta warisan dan asmara menjadi latar belakang pembunuhan sadis ini.

Rencana pembunuhan, berawal dari adanya informasi bahwa korban, diduga memiliki perempuan idaman lain.

Lantas istri korban, Busani pun mengadu ke anaknya, Bahar.

"Saya ngadu ke anak saya (Bahar), lalu anak saya tanya saya gimana kalau bapak dibunuh, lalu saya jawab saya ikhlas begitu," tutur Busani, yang dilansir dari tayangan video Kompas TV.

Bahar yang juga memiliki dendam pada ayahnya, karena pernikahannya tidak direstui, membuat rencana untuk menghilangkan nyawanya.

Misteri Pembunuhan Suryono yang Jasadnya di Musala, Ini 2 Versi Cerita, Ibu dan Anak Saling Tuding

Lalu Busani pun mengatakan awal mula rencana pembunuhan kepada suaminya tersebut merupakan ajakan dari sang anak.

"Dia (Bahar) yang ajak untuk membunuh (Surono), saya juga bilang terserah kamu," imbuhnya.

Korban dibunuh dengan cara dipukul saat tidur pada Maret lalu.

Pelaku kemudian mengubur korban di lantai musala dan dicor semen.

Usai tujuh bulan berjalan, kasus pembunuhan ini terungkap setelah pelaku Bahar sendiri yang melaporkan kepada kepala dusun dan polisi.

Terkini Mayat Pria Dicor di Bawah Musala, Ternyata Korban Dibunuh Anaknya Pakai Linggis saat Tidur
Terkini Mayat Pria Dicor di Bawah Musala, Ternyata Korban Dibunuh Anaknya Pakai Linggis saat Tidur (IST, Surya/Sri Wahyunik)

Pelaporan dilakukan lantaran tersangka Bahar tidak mendapatkan jatah hasil penjualan kopi milik korban yang mencapai 100 juta rupiah.

Namun tersangka Busani, yang merupakan ibunya, menolak, dan mengabaikan permintaannya.

Alasan Persipura Jayapura Harus Keluar dari Homebase dan Jadi Tim Musafir pada Liga 1 Putaran Kedua

Kronologi Lengkap Pembunuhan Surono

Kasus pembunuhan kepada kepala rumah tangga, Surono oleh istri dan anak kandungnya terjadi di Jember, Jawa Timur.

Korban, Surono pria berusia 51 tahun terkenal sebagai petani kopi yang sukses di Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember.

 Misteri Pembunuhan Suryono yang Jasadnya di Musala, Ini 2 Versi Cerita, Ibu dan Anak Saling Tuding

Saat panen kopi, Surono bisa mengantongi uang Rp 90 juta hingga Rp 100 juta.

Belum lagi pendapatan dari hasil panen lainnya.

Sayangnya hubungan Surono dengan Busani (47), istrinya tidak baik.

Kasak kusuk yang beredar penghasilan Surono diserahkan kepada perempuan lain.

Busani yang merasa cemburu meceritakan apa yang ia rasakan kepada Bahar (27) anaknya. 

Bahar pun memutuskan untuk membunuh ayah kandungnya sendiri.

Dipukul dengan linggis

Akhir Maret 2019, Bahar masuk rumah jelang tengah malam.

Sekitar pukul 23.00 WIB, ia mendatangi Surono yang tidur di kamar depan.

Bahar membawa linggis.

Tanpa banyak bicara, ia memukul wajah bagian kiri ayahnya dengan linggis.

Surono mengalami luka parah dan mengalami pendarahan hebat.

Sang ibu yang mengetahui perbuatan anaknya langsung mematikan lampu depan rumah yang dekat dengan kamar Surono.

Selain karena luka berat dan pendarahan hebat di wajahnya, Surono juga memiliki riwayat sakit pernafasan.

 Dengar Cerita Ibu, Bahar Kaget Ayahnya yang Hilang 7 Bulan Lalu Dibunuh dan Dicor di Bawah Mushola

Surono pun tewas di tangan anaknya.

Setelah memastikan Surono tewas, Bahar berusaha memindahkan mayat ayahnya.

Ia menggotong bagian atas tubuhnya sedangkan Busani, sang ibu memegangi kakinya.

Busani tidak kuat dan memilih melepaskan tubuh suami.

Seorang diri, Bahar menyeret tubuh sang ayahnya ke belakang rumah.

Ia pun mengubur mayat ayahnya di lantai belakang rumah.

Ibu dan anak itu kemudian membangun mushala di atasnya.

Mushala tersebut janggal karena menjorok ke luar dan melebihi batas tembok.

Setelah mengurus mayat ayahnya, Bahar mengambil uang ayahnya sebesar Rp 6 juta.

Ia juga menjual sepeda motor Honda CBR milik ayahnya seharga Rp 19 juta.

Bahar lalu melarikan diri ke Bali.

Sementara sang ibu, Busani menikah siri dengan pacarnya JM pada Mei 2019 atau kurang dari dua bulan setelah suaminya tewas.

Kepada para tetangga dan keluarganya, Bahar dan Busani kompak mengatakan bahwa Surono telah menikah lagi dan pindah ke Bali.

Pembongkaran lokasi diduga penguburan jenazah Surono di Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo, Jember, Senin (4/11/2019).
Pembongkaran lokasi diduga penguburan jenazah Surono di Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo, Jember, Senin (4/11/2019). ((Foto Polres Jember))

Kembali pulang

7 bulan kemudian, tepatnya November 2009 Bahar kembali ke Jember.

Ia bercerita pada Edi, kepala dusun setempat bahwa ayahnya dibunuh oleh J dan dikubur di mushala yang ada di rumahnya.

Kepada Edi, Bahar mengaku mendapatkan cerita tersebut dari ibunya.

Edi yang curiga langsung melaporkan hal tersebut ke polisi.

Warga dan polisi pun segera membongkar lantai mushala tersebut dan menemukan kerangka Surono.

Selain itu juga ditemukan linggis seberat 10 kilogram serta baju dan sarung milik Surono

Saat itu ibu dan anak saling tuduh terkait pelaku pembunuhan Surono.

"Dua orang yang diamankan, yakni istri dan anak Surono, justru saling menuduh. SN menuduh anaknya yang membunuh suaminya. Namun, anak, juga saat diperiksa, balik menuduh ibunya yang membunuh," ujar Kapolsek Ledokombo AKP Wardoyo Utomo, Senin (4/11/2019).

 Jadi Tim Musafir Selama Putaran Kedua Liga 1 2019, Persipura Merasa Dirugikan

Kasus ini terungkap setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap tersangka Busani.

Keterangan yang diberikan Busani selalu berubah-ubah.

Selain itu, saat mendengar suaminya meninggal istri Surono tidak merasa sedih.

Hal ini pun membuat pertanyaan dari pihak kepolisian.

Kamis (7/11/2019) Bahar dan ibunya, Busani ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Surono, petani kopi asal Ledokombo, Jember.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/ Kompas.com/ Kontributor Jember, Ahmad Winarno)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengakuan Istri juga Tersangka Pembunuh Pria yang Dicor di Musala: Saya Ikhlas Kalau Bapak Dibunuh dan di Kompas.com dengan judul "Dicor di Bawah Mushala, Petani Kopi Kaya Tewas di Tangan Anaknya karena Harta"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved