Polda Papua Petakan Wilayah yang Berpotensi Rusuh dan Siagakan 3000 Personel Polri Jelang HUT OPM
Polda Papua bersiap mengantisipasi potensi kerusuhan menjelang HUT OPM yang jatuh pada 1 Desember.
TRIBUNPAPUA.COM - Polisi Daerah (Polda) Papua bersiap mengantisipasi potensi kerusuhan menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang jatuh pada 1 Desember.
Polda Papua telah memetakan sejumlah wilayah yang dianggap rawan konflik.
• Wali Kota Pastikan Kondisi Jayapura Aman Jelang HUT OPM 1 Desember: Tak Ada Kegiatan Melawan NKRI
Beberapa wilayah yang dianggap rawan kerusuhan antara lain, Kota Jayapura, Kabupaten Mimika, Jayawijaya, Puncak Jaya serta Nabire.
Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengungkapkan telah meminta tambahan 3000 personel Polri untuk mengantisipasi potensi kerusuhan.
Nantinya, personel yang didatangkan dari luar Papua tersebut akan berjaga hingga akhir tahun saat perayaan Natal serta Tahun Baru.
“Ini permintaan kita, sekaligus untuk menjaga perayaan Natal, rangkaiannya panjang,” terang Kapolda Papua, Rabu (20/11/2019), sebagaimana dilansir dari laman resmi Polri.
• Beredar Isu Adanya Demo di Freeport Jelang HUT OPM, Kapolda: Papua Tak Boleh Dijadikan Ajang Konflik
Paulus Waterpauw juga meminta dan mengimbau kepada masyarakat agar tidak ada mobilitas massa pada tanggal tersebut.
Imbauan dikeluarkan mengingat terjadinya kerusuhan seperti beberapa waktu lalu berawal dari mobilisasi massa.
“Kita tidak ingin ada lagi kerusuhan, tentu kita bangun komunikasi dengan berbagai pihak, jangan lagi menggerakkan massa dalam jumlah besar dan membenturkan dengan petugas,” jelas Jenderal bintang dua tersebut.
Menkopolhukam Kunjungi Papua
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Kemanan Mahfud MD diganedakan akan mengunjungi Papua pada akhir bulan November 2019 ini.
• Antisipasi Gangguan Keamanan Jelang HUT OPM, Ini yang Dilakukan Polres Jayawijaya
Dalam kunjungannya, Mahfud MD akan mengawal proses migrasi warga pendatang untuk kembali ke wilayah masing-masing pascakerusuhan beberapa waktu lalu.
“Tanggal 30 bulan November ini saya akan ke sana. Soal kembalinya pendatang ke wilayah masing-masing sedang kita kerjakan," ungkap Mahfud MD, dilansir Tribunnews.com.
Menurut Mahfud MD, warga asli Papua sebenarnya senang dengan adanya pendatang, namun ada sejumlah separatis yang memprovokasi.
Mahfud menilai, para separatis tersebut selalu mencari celah untuk menghembuskan isu pelanggaran hak asasi di Papua agar Papua lepas dari Indonesia.
• Waspadai Propaganda Politik Jelang Ulang Tahun OPM, Mahfud MD Mengaku Sudah Siapkan Strategi