ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Tito Karnavian Sindir Anies Jakarta seperti 'Kampung', Pakar Tata Kota: Eksekusinya Lama Luar Biasa

Pakar Tata Kota Yayat Supriatna turut memberikan tanggapannya soal pernyataan Mendagri Tito Karnavian Jakarta seperti kampung.

(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian saat pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala badan setingkat menteri. 

TRIBUNPAPUA.COM - Pakar Tata Kota Yayat Supriatna turut memberikan tanggapannya soal pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang menyebut Jakarta seperti kampung, dan membandingkan dengan Shanghai China.

Tanggapan Yayat Supriatna disampaikan dalam acara Kabar Petang yang kemudian diunggah oleh kanal YouTube tvOneNews, Rabu (27/11/2019).

Disindir Jakarta seperti Kampung, Anies Baswedan Balas Tito Karnavian: Tak Semua Selesai 1-2 Malam

Yayat Supriatna mengatakan hambatan pembangunan kota Jakarta terkait dengan persoalan tanah.

"Jadi hambatan pembangunan kota di Jakarta ini karena persoalan tanah," ujar Yayat.

Di China lebih mudah mengejar ketertinggalan pembangunan karena kepemilikan aset.

Di negara komunis tidak ada kepemilikan pribadi, semua aset dikuasi negara, termasuk tanah.

Yayat Supriatna
Pakar Tata Ruang Kota Yayat Supriatna memberikan komentar terkait hambatan pembangunan Kota Jakarta (Tangkap Layar YouTube tvOneNews).

"Mengapa China lebih cepat mengejar ketertinggalan, karena satu kepemilikan aset," terang Yayat.

"Di negara komunis itu kan nggak ada kepemilikan pribadi. Semua aset dikuasai negara," tambahnya.

Karena tanah dikuasai oleh negara maka di negara komunis lebih cepat untuk melakukan pembangunan kota.

"Jadi negara-negara komunis itu, karena negara menguasai tanah maka cepat," kata Yayat.

Sedangkan di Jakarta persoalan mengenai tata ruang dan aset tanah merupakan hal yang berbeda.

Jakarta akan berhadapan dengan persoalan pembebasan tanah saat hendak melakukan proses pembangunan.

Disindir Jakarta seperti Kampung, Anies Baswedan Balas Tito Karnavian: Tak Semua Selesai 1-2 Malam

Karena hal itu banyak proses pembangunan infrastruktur di Jakarta yang kemudian terhambat.

Selain itu, harga tanah yang sangat mahal juga menjadi faktor, selain soal pembebasan tanah.

"Jadi di kita ini akan berhadapan dengan persoalan pembebasan tanah dan kita ketahui banyak proyek-proyek infrastruktur Jakarta terhambat karena pembebasan tanah, harga tanahnya juga luar biasa mahalnya," ungkap Yayat.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved