Rocky Gerung Ungkap Tak Minat Jadi Penasihat Presiden, Ini Responsnya jika Diundang ke Istana
Pengamat Politik Rocky Gerung mengatakan tak memiliki ketertarikan untuk menjadi penasihat presiden.
Penulis: Roifah Dzatu Azmah | Editor: mohamad yoenus
Lihat videonya dari menit ke 6.11:
Rocky Tak Ingin ke Dunia Politik
Dilansir TribunWow.com, saat Rocky Gerung membuka tanya jawab dengan warganet melalui Rocky Gerung Official, Selasa (19/11/2019), seseorang secara tidak langsung meminta pria 60 tahun tersebut terjun ke dunia politik.
"Nunggu Rocky turun langsung ke dunia politik," tanya warganet dengan akun Zulian Wahyudi.
Menjawab pertanyaan warganet itu, Rocky Gerung menegaskan dirinya memilih tetap untuk menjadi pengamat politik.
Ia memilih menjadi pengamat, sehingga tahu di mana letak kesalahan yang terjadi dalam dunia politik di Indonesia.
Namun, Rocky Gerung mengibaratkan pengamat politik itu seperti orang yang berada di angkasa.
"Dunia politik itu ada yang di darat ada yang di angkasa, saya memilih di angkasa untuk menilai politik," ujar Rocky Gerung.
Seperti orang yang menaiki helikopter, seseorang bisa melihat segala sesuatu di bawahnya.
Dalam hal ini, Rocky Gerung bisa melihat keadaan politik di Indonesia.

"Jadi tidak perlu turun langsung karena menilai dari angkasa semacam helikopter view, juga bisa menemukan di mana sebetulnya kekacauan politik terjadi," terang Rocky Gerung.
Kemudian, Rocky Gerung mengibaratkan lagi bahwa pengamat politik seperti elang.
"Nah orang yang di atas itu semacam apa namanya itu elang, elang itu karena di atas. Dia bisa melihat membedakan mana gerak ular, mana gerak kodok di semak-semak."
"Dengan mata elang saya memilih menilai politik dari angkasa," ujarnya.
Meski demikian, saat mengakhiri jawabannya, Rocky Gerung justru menyebut elang akan bertemu dengan yang ia awasi di darat.