ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Berawal Tagihan Kos 3 Bulan, Pemilik Kos dan Penyewa Ribut hingga Berlanjut Tragedi Mengerikan

Peristiwa penebasan yang membuat seorang tewas dan tiga lainnya luka-luka di Jalan Mekar II Blok A VII, Pemogan, Denpasar Selatan, murni kasus krimina

Tribun Bali/Rino Gale
Suasana rumah TKP di Jalan Mekar II Blok A VII, Pemogan, Densel dipasangi dipolice line. Aksi penebasan terhadap empat orang di Jalan Mekar II Blok A VII, Pemogan, Densel, Jumat (29/11/2019) kemarin, membuat geger. Empat korban tersebut yakni I Nyoman Degdeg (35), I Kadek Moyo (36), I Ketut Sudita (40), dan I Ketut Kentel (28). TRIBUN BALI/RINO GALE 

Ming pun pulang dan kembali bersama kedua temanya dengan membawa senjata tajam serta menebas Ketut Sudita, Kadek Moyo dan kedua korban lainya.

"Ketut Sudita dan Kadek Moyo belum bayar kos di Jalan Juwet Sari. Barang elektronik seperti kulkas dan laptop ditahan sama diduga pelaku Ming ini. Nah, pada Jumat (29/11/2019) Ketut Sudita dan Kadek Moyo pergi ke tempat temannya di TKP. Diketahui lah oleh Ming dan mendatangi mereka sedang minum bersama teman-temanya di Balai Bengong," kata dia.

Cerita Petani Dikejar Harimau Hampir Sebesar Sapi, Pilih Panjat Pohon dan Justru Diawasi dari Bawah

 

"Saat Ming menagih untuk bayar kos, justru Ming ditantang. Kemudian Ming pulang dan datang bersama kedua temanya dengan membawa parang serta tombak. Disitulah terjadi penebasan terhadap Ketut Sudita dan Kadek Moyo serta kedua korban lainnya," ujarnya

Sebelumnya, terjadi aksi penebasan di Jalan Mekar II Blok A VII, Pemogan, Densel, Jumat (29/11/2019).

Empat korban tersebut yakni I Nyoman Degdeg (35), I Kadek Moyo (36), I Ketut Sudita (40), dan I Ketut Kentel (28).

"Keempat korban tersebut mengalami luka-luka tebasan. Salah satunya korban berinisial I Nyoman Degdeg sedang kondisi kritis karena mengalami luka parah yakni di bagian leher, ada luka di bagian tangan, dan luka di bagian kepala," ujar sumber petugas.

Aksi penebasan terjadi di Jalan Mekar II Blok A VII, Pemogan, Densel, Jumat (29/11/2019). Aksi tersebut mengakibatkan empat orang terluka, di antaranya IND (35), IKM (36), IKS (40), dan IKK (28)
Aksi penebasan terjadi di Jalan Mekar II Blok A VII, Pemogan, Densel, Jumat (29/11/2019). Aksi tersebut mengakibatkan empat orang terluka, di antaranya IND (35), IKM (36), IKS (40), dan IKK (28) (Dok Polisi)

Kronologis menurut keterangan sakai, aksi tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WITA. Saat di TKP bahwa korban dengan saksi sebelumnya minum bersama delapan orang temannya.

Kemudian datang yang diduga pelaku Ming bersama tiga orang lainnya. Saat itu Ming membawa pedang, dan tombak.

Setibanya di TKP, Ming turun dari sepeda motor dan langsung menghunus pedang serta melakukan penebasan terhadap ke empat korban secara membabi buta.

"Akibat kejadian tersebut ada empat orang sebagai korban dan sudah dibawa ke RS Sanglah untuk penanganan medis," ujarnya.

Secara terpisah Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan Iptu Hadimastika Karsito Putra membenarkan kejadian tersebut.

 

"Ya memang ada kejadian itu, untuk motifnya karena pembayaran kos. Dan kita masih selediki lebih lanjut," ujarnya saat dihubungi.

TNI Jelaskan Kronologi Kontak Senjata yang Tewaskan 2 Anggota KKB di Lanny Jaya Papua

Korban Kritis Tewas

Korban kritis atas nama I Nyoman Degdeg (35) yang dirawat intensif akibat ditebas dalam peristiwa Pemogan berdarah tak dapat ditolong lagi. Korban meninggal dunia dalam perawatan di UGD RSUP Sanglah Denpasar.

Degdeg, satu dari empat korban penebasan di Jalan Mekar II Blok A VII Pemogan, Denpasar Selatan, Jumat (29/11/2019) ini menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (30/11/2019) pukul 01.00 Wita.

Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit mengatakan, korban masuk kamar jenazah sekira pukul 01.42 Wita.

Berdasarkan hasil visum luar yang dilakukan, petugas forensik menemukan luka terbuka pada puncak kepala, pipi dan lengan bawah kanan dan kiri serta telapak tangan kanan.

"Hingga saat ini, jenazah masih di ruang forensik. Belum diautopsi," ungkapnya dikonfirmasi Tribun Bali, Sabtu (30/11/2019).

 

Ditanya soal penyebab kematian korban masih belum bisa diidentifikasi.

Penyebab kematian, kata Alit baru bisa diketahui melalui tindak autopsi.

"Belum tahu kalau belum diautopsi. Masih belum ada permintaan dari kepolisian," kata dia.

(Tribun-Bali.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Yoyo Kembali untuk Balas Dendam, Ambil Pedang untuk Tebas Korban

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved