Ari Askhara Dicopot, Ini Perubahan Manajemen di Garuda Indonesia, dari Fasilitas dan Pemutasian
Manajemen Garuda Indonesia memutuskan kembali memberikan fasilitas penginapan kepada awak kabin.
Arya menambahkan, hal tersebut akan dilakukan dalam 45 hari ke depan sambil menunggu pemilihan jajaran direksi baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Garuda Indonesia.
“Ke depan adalah pemulihan sejumlah ketentuan yang selama ini berpotensi melanggar ketentuan dari perundangan dan perjanjian kerja sama bersama yang sudah ada di PT Garuda Indonesia,” kata Arya.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan seleksi kepada karyawan untuk di tempatkan di posisi yang dibutuhkan perusahaan.
“Kami juga akan segera memikirkan untuk membuat talent pool di Garuda Indonesia untuk menunjang pengembangan kompetensi dan keahlian dari karyawan. Jadi ini sangat dibutuhkan bagi 8.000 karyawan tetap di Garuda Indonesia,” ucap dia.
Sebelumnya, Pramugari Garuda Indonesia meminta Menteri BUMN Erick Thohir menyapu bersih orang-orang dekat Ari Askhara di tubuh maskapai plat merah itu.
• Minta Erick Thohir Tak Propagandakan Garuda, Arief Poyuono: Makin Terbuka Bobrok Pemerintahan Jokowi
Hal tersebut dikemukakan salah satu pramugari Garuda Indonesia usai bertemu Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12/2019).
Dalam kesempatan tersebut Adel pun mengkritik kebijakan jajaran direksi Garuda yang memutasikan para pramugari ke Makassar dan Denpasar.
“Sebelumnya saya sebagai awak kabin yang memiliki homebase di jakarta. Saat ini saya dipindahkan dan di mutasikan ke Makassar tanpa menjalani prodesur atau peraturan yang diberikan dengan jelas kepada saya,” ucap dia.
(Kompas.com/ Akhdi Martin Pratama)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ari Askhara Dicopot, Pramugari Garuda Tak Lagi Terbang 18 Jam Sehari" dan "Ari Askhara Dicopot, Karyawan Garuda yang Dimutasi Akan Dikembalikan"