ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Imbau Petinggi BUMN Komit dan Proaktif, Erick Thohir: Saya Tidak Mau Komisaris Hanya Duduk Manis

BUMN, Erick Thohir mengungkapkan para petinggi di BUMN harus dapat bekerja dengan rasa tanggung jawab yang tinggi.

Tribunnews/Herudin
Erick Thohir saat diwawancara secara khusus oleh Tribunnews, di Jakarta, Senin (30/9/2019) 

TRIBUNPAPUA.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengungkapkan para petinggi di BUMN harus dapat bekerja dengan rasa tanggung jawab yang tinggi.

Ia tidak ingin mendengar lagi ada fungsi pengawasan yang tidak efektif di dalam perusahaan BUMN.

Jiwasraya Keluarkan Rp 13,5 Miliar untuk Manchester City, Stafsus Menteri BUMN Ungkap Rinciannya

Sehingga ia menghimbau untuk seluruh petinggi BUMN agar dapat komit dan proaktif dalam bekerja.

Pernyataan tersebut disampaikan Erick Thohir dalam wawancara eksklusif dengan Putri Viola yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Kamis (26/12/2019).

Sebelumnya Putri Viola menyinggung terkair rumor bagi-bagi kursi di BUMN.

"Sekarang inikan banyak beredar bahwa perusahaan BUMN yang namanya jadi Kosisaris Utama (Komut) itu mah jatah yang diberikan kepada entah dari partai atau unsur apapun, intinya hanya bagi-bagi jatah," kata Viola.

Erick kemudian menjawabnya dengan santai dan sedikit bercanda terkait hal tersebut.

"So far bagus kan?" ujar Erick.

Sontak jawaban Erick membuat Viola tertawa.

Menteri BUMN, Erick Thohir dalam wawancara eksklusif di TVONE.
Menteri BUMN, Erick Thohir dalam wawancara eksklusif di TVONE. (Youtube TVOneNews)

Erick kemudian mengklarifikasi bahwa tidak ada yang namanya bagi-bagi jatah di BUMN.

"Masa Pak Amien, Pak Chandra Hamzah, Chatib Basri, nggak (bagi bagi jatah) lah," kata Erick.

Erick juga mengatakan tidak menutup kemungkinan bagi orang - orang partai untuk dapat berkontribusi di BUMN.

Said Didu Ungkap Modus yang Buat Dana BUMN Jiwasraya Bocor hingga Beri Solusi: Periksa Saja

Namun syaratnya satu mereka harus rela keluar dari partai yang dinaunginya itu.

Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya konflik kepentingan di BUMN.

"Tetapi kami juga tidak dapat menutup mata, kalau memang ada orang-orang yang dari partai ataupun swasta mau kontribusi, tapi mesti 'copot baju' gitu," ujar Erick.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved