ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Dedi Mulyadi Sebut Banjir Akibat Pembangunan yang 'Jor-joran': Seolah Kita Membenci Selokan

Dedi Mulyadi menyebut, banjir yang terjadi di sejumlah wilayah akibat penggundulan hutan dan pembangunan yang serampangan.

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Warga mendorong mobil yang mogok di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, karena terjebak banjir, Rabu (1/1/2019). Banjir merendam beberapa wilayah di Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya, akibat hujan deras sejak malam pergantian tahun. 

TRIBUNPAPUA.COM - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menyebut, banjir yang terjadi di sejumlah wilayah akibat penggundulan hutan, penyempitan dan pendangkalan sungai hingga pembangunan yang jor-joran.

"Banjir terjadi di mana-mana, tidak usah saling menyalahkan karena ini kesalahan kolektif bersama," kata Dedi melalui sambungan telepon, Kamis (2/1/2020).

5 Fakta Banjir di Bogor, 7 Orang Korban Tewas, Seorang Hilang dan Video Rekaman Banjir Turut Muncul

Dedi menyebut, banjir juga disebabkan oleh pembangunan properti yang jor-joran, tanpa mengindahkan tanah rawa, sawah dan cekungan danau.

Semuanya dibabat dan diembat.

Selokan kecil, kata dia, selalu menjadi korban tembok rumah baik berskala kecil maupun berskala besar.

Sehingga, saat hujan datang banjir pun tiba secara bersama.

"Seolah kita membenci selokan, membenci sungai, membenci rawa, membenci kebun, membenci sawah dan membenci hutan," tambahnya.

Berangkat dari hal itu, Dedi mengajak semua pihak memperbaiki kesalahan, termasuk membenahi tata ruang dan bangunan.

Ia tak ingin kesibukan hanya terjadi saat banjir datang. Namun tak lagi peduli saat musim hujan usai.

"Mari benahi tata ruang, perbaiki tata bangunan. Selamatkan lingkungan," ajak Dedi.

Diketahui, banjir bandang menerjang sejumlah daerah di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (31/1/2019) hingga Rabu (1/1/2020).

Viral Video Sejumlah Mobil Terseret Banjir di Ciledug Tangerang, Warga Teriak: Yah Hanyut

Sebanyak 150 rumah rusak

Sebanyak 150 rumah di Perumahan Cimareme Indah, Blok D RT 04/03, Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), rusak diterjang banjir bandang.

Banjir juga terjadi sejumlah wilayah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Sedikitnya ada 11 desa di enam kecamatan yang terendam banjir. Ketiggian air bervariasi antara 30 hingga 150 sentimeter.

(Kompas.com/ Kontributor Karawang, Farida Farhan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dedi Mulyadi Sebut Banjir Terjadi Akibat Pembangunan yang Jor-joran"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved