ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Warga Kaget Temukan seorang Ibu Tewas Tersetrum saat Banjir, sang Bayi Nyaris Jatuh ke Air

Nasib malang menimpa bayi lelaki berusia 4 bulan. Sang ibu meninggal dunia tersetrum di rumahnya saat banjir melanda.

TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Kompresor kulkas di rumah Nurjanah (37) yang diduga menjadi sumber sengatan listrik yang menewaskan korban. 

TRIBUNPAPUA.COM - Nasib malang menimpa bayi lelaki berusia 4 bulan.

Sang ibu meninggal dunia tersetrum di rumahnya saat banjir melanda.

Ibu malang itu bernama Nurjanah (37) rumahnya terkena dampak banjir hujan yang mengguyur Jakarta di awal tahun baru.

Saat kejadian, Nurjanah hanya berdua bersama sang bayi di rumahnya di Jalan Mindi, Lagoa, Koja, Jakarta Utara.

Suami Nurjanah, Nasri sedang bekerja di Pelabuhan tanjung Priok.

Kompresor kulkas yang terendam air diduga menjadi sumber aliran listrik yang menyengat Nurjanah.

Ibu Ketua RT 03/RW 07 Kelurahan Lagoa, Romlah mengatakan, saat warga masuk ke dalam rumah korban, bayi Nurjanah ditemukan di dalam kamar.

Banjir Bandang Lewat, Warga Tangkap Ribuan Ikan Besar di Sungai Ciujung Lebak

Warga langsung menyelamatkan bayi lelaki itu sesegera mungkin.

Pasalnya posisi bayi tersebut berada di pinggir kasur dan hampir jatuh.

Dikatakan Romlah, bayi mendiang Nurjanah bisa saja jatuh dan terkena listrik jika saat itu tak buru-buru diselamatkan.

"Itu kalo nggak kita selametin mungkin (bayinya) jatuh ke lantai juga itu, bisa kena listrik juga," kata Romlah di kediaman korban, Jalan Mindi, RT 03/RW 07, Lagoa, Koja, Jakarta Utara, Rabu (1/1/2020).

Sebagian warga yang masuk lalu menyelamatkan bayi tersebut.

Sementara yang lain mengecek kondisi jenazah Nurjanah.

Listrik diduga dari kompresor kulkas

Kanit Reskrim Polsek Koja AKP Andry Suharto mengatakan, kompresor kulkas itu berada di bagian bawah kulkas.

Kondisinya terendam air saat banjir merendam rumah korban.

"Setelah dilakukan olah TKP, diduga aliran listrik berasal dari kulkas di mana teraliri listrik dan kompresor kulkas dan aliran listriknya terendam air," kata Andry.

Soal Banjir, Anies Baswedan Tak Ingin Salahkan Siapapun termasuk Hujan: Faktanya Banjir, Dibereskan

Korban diduga hendak mengambil sesuatu dari kulkas yang berada di dapur rumahnya.

Saat kejadian, kondisi rumah korban tengah terendam banjir.

Air juga merendam bagian bawah kulkas di dapur rumah korban.

"Jadi diduga korban akan mengambil sesuatu di kulkasnya. Aliran listrik dari kompresor kulkasnya itu terendam air," kata Andry.

Jenazah korban ditemukan telentang di dekat kulkas.

Air juga merendam sebagian tubuh korban yang sudah tak bernyawa.

Adapun setelah kejadian, jenazah korban dibawa ke RSCM untuk dilakukan visum et repetum.

Diduga akan mengambil sesuatu di kulkas

"Jadi diduga korban akan mengambil sesuatu di kulkasnya. Aliran listrik dari kompresor kulkasnya itu terendam air," kata Andry.

Jenazah korban ditemukan telentang di dekat kulkas. Air juga merendam sebagian tubuh korban yang sudah tak bernyawa.

Adapun setelah kejadian, jenazah korban dibawa ke RSCM untuk dilakukan visum et repetum.

Dapur rumah korban tersengat listrik di Jalan Mindi, RT 03/RW 07, Kelurahan Lagoa, Koja, Jakarta Utara, Rabu (1/1/2020).
Dapur rumah korban tersengat listrik di Jalan Mindi, RT 03/RW 07, Kelurahan Lagoa, Koja, Jakarta Utara, Rabu (1/1/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

"Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ucap Andry.

Pantauan di kediaman korban pada pukul 16.45 WIB, mobil jenazah sudah tiba dari RSCM.

Kedatangan jenazah Nurjanah pun disambut tangisan keluarganya.

Hotman Paris Hutapea Kaget Banjir Genang Lingkungannya, Kabarkan Kondisi Mobil Mewahnya

Anak tersengat listrik

Banjir juga menelan korban di Ciputat, Tangerang Selatan.

Seorang pria tewas karena tersengat aliran listrik alias kesetrum saat banjir di rumahnya di Perumahan Ciputat Baru, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) Rabu (1/1/2020).

Kapolsek Ciputat, Kompol Endy Mahandika, mengatakan, pria tersebut bernama Taufik (35).

Di wilayah Ciputat Baru, banjir cukup tinggi, sekira sepinggang orang dewasa.

Endy menjelaskan, saat itu air sudah tinggi, namun aliran listrik belum dimatikan.

"Rumah korban kebanjiran dan air menggenangi stop kontak sehingga air ada listriknya," ujar Endy saat dihubungi TribunJakarta.com, Rabu (1/1/2020).

Taufik yang menyentuh air beraliran listrik tersebut pun langsung kejang dan jatuh tak berdaya.

Setelah Taufik didapati dalam kondisi tergeletak, ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Hermina. Namun, nyawanya tidak tertolong.

"Kemudian sudah dikembalikan ke pihak keluarga," ujarnya.

Ditemukan Tewas Mengambang

Muhammad Zaini (43), anak dari pasangan lansia, Muhammad Ali (82) dan Nawah (70), menceritakan bagaimana ia mengevakuasi kedua orangtuanya.

Untuk diketahui, Muhammad Ali dan Nawah merupakan korban banjir yang terjebak di Jalan H Amsir RT 004/004, Cipinang Melayu, Jakarta Timur sejak Rabu (1/1/2020) pukul 03.00 WIB dini hari.

 5 Fakta Banjir di Bogor, 7 Orang Korban Tewas, Seorang Hilang dan Video Rekaman Banjir Turut Muncul

Zaini dan adiknya ditemani petugas naik perahu karet ke rumah kedua orangtuanya.

Perjalanan ke lokasi lumayan sulit, lantaran harus melawan arus air yang cukup deras.

Saat sampai, mereka dan petugas bergegas langsung membongkar dinding di mana kedua orangtuanya berada.

"Pas sampai, adik saya mendengar bapak meminta tolong," kata Zaini saat ditemui di posko banjir Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

Ketika ditemukan, Ali sudah dalam keadaan menggigil karena terjebak banjir selama 12 jam lebih.

Tanpa lama, Ali pun langsung menyelamatkan sang ayah.

Namun nahas, sang ibu saat ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

"Posisi ibu itu ada di dalam, itu sudah ngambang," ungkap Zaini.

Saat perjalanan balik, katanya, petugas harus melawan arus air yang cukup deras sehingga memerlukan tenaga ekstra.

 Viral Video Sejumlah Mobil Terseret Banjir di Ciledug Tangerang, Warga Teriak: Yah Hanyut

Zaini menambahkan, ayahnya langsung dilarikan k Rumah Sakit Budi Asih untuk penanganan lebih lanjut.

Selain itu, Zaini juga mengungkapkan, kedua orangtuanya di saat banjir hanya berdua.

"Mereka hanya berdua. Tinggal bersama kakak saya, tapi kakak saya pergi ke Bandung ajak anaknya jalan-jalan liburan sekolah dan tahun baru," ungkapnya.

Kendati demikian, sebelum peristiwa banjir tersebut, kedua orangtuanya dalam kondisi sehat.

Hanya saja, sudah tidak terlalu kuat berjalan karena faktor usia.

Lansia Tenggelam

Kompleks Perumahan Purna Dharma Caraka, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat terendam banjir setinggi 160 sentimeter.

Akibatnya, seorang warga bernama Marwiyah (65) dibawa ke Unit Gawar Darurat (UGD) RS Permata Hijau.

"Tadi ada korban ibu-ibu satu dibawa ke UGD, tenggelam," kata tetangga korban bernama Hari Malik (59) kepada Kompas.com di lokasi, Rabu (1/1/2020) Hari mengatakan, petistiwa itu terjadi pada pagi hari pukul 06.00 WIB.

Air begitu cepat masuk ke rumah mereka sehingga korban tak sempat menyelamatkan diri.

Beruntung, nyawa Marwiyah masih bisa diselamatkan meski haru menjalani pengobatan di rumah sakit tersebut.

 Banjir Tak Hanya Terjadi di Jakarta, BMKG Minta Publik Waspadai Cuaca Ekstrem

Hari juga mengatakan, banjir kali ini adalah banjir tertinggi yang pernah terjadi di komplek tersebut.

"Terakhir itu Februari tahun kemarin, 2019. Itu cuma sebetis," ucap Hari.

Ia juga mengatakan, saat kejadian, dari Kelurahan Sukabumi Utara datang memberi bantuan berupa perahu karet untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak.

Namun, dari pihak kelurahan, belum ada keterangan terkait lokasi pengungsian bagi mereka yang terdampak banjir.

Sementara itu, Rio Brando (417) warga lainya, mengatakan, kejadian yang begitu cepat membuat warga tak sempat mempersiapkan diri dan melematkan barang-barang mereka.

"Itu lihat tuh mobil saja terendam, ada tiga mobil yang terendam," kata Rio.

Pasca-kejadian, Rio berusaha kembali ke rumahnya untuk mengambil barang-barang ia bisa selamatkan.

Namun, air yang mencapai setinggi lehernya membuat ia hanya bisa mengambil barang di rumah.

"Iya segini (sambil menunjuk leher) 160 cm lebihlah tingginya," ujar Rio.

Pemukiman warga di Pondok Gede, Jakarta Timur, terendam banjir, Rabu, 1 Januari 2020
Pemukiman warga di Pondok Gede, Jakarta Timur, terendam banjir, Rabu, 1 Januari 2020 (TMC Polda Metro Jaya)

 Banjir Rendam Jakarta, Anies Baswedan: 4 Orang Meninggal Dunia

Berdasarkan pantauan Kompas.com, air yang merendam kawasan tersebut memang sangat tinggi.

Terlihat sebuah mobil yang terparkir di deretan rumah itu hanya tersisa beberapa sentimeter di bagian atapnya.

Warga yang tinggal di perumahan itu tampak berkumpul di sebuah warung di pinggir jalan dekat perempatan Pos Pengumben.

(TribunJakarta/ Siti Nawiroh/ Gerald Leonardo Agustino)(Kompas.com/ Baharudin Al Farisi/  Jimmy Ramadhan Azhari)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ibu Meninggal Tersetrum saat Banjir, Bayinya Ditemukan Warga Hampir Bernasib Sama dengan Korban, Kompas.com dengan judul "Cerita Anak Pasangan Lansia: Dengar Ayah Minta Tolong dan Ibu Ditemukan Tewas Saat Banjir" dan "Banjir di Kebon Jeruk, Seorang Lansia Dibawa ke UGD karena Tenggelam"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved