Kapolres yang Berlutut ke Warga yang Sedang Marah Naik Pangkat Luar Biasa: Selamatkan Nyawa Orang
Iptu Akbar, mantan Kepala Polsek Cempa di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, mendapat kenaikan pangkat luar biasa.
Menurut Nugraha, Iptu Akbar akan diberikan penghargaan karena aksi heroiknya membantu menyelamatkan warga yang nyawanya terancam.
• Viral Kapolsek Berlutut, Ternyata Sosok yang Dilindungi Iptu Akbar adalah Preman, Ini Kronologinya
Penjelasan dan klarifikasi warga Salipolo-Bababinanga
Aliansi Peduli Rakyat Salipolo- Bababinanga dan DAS Saddang Pinrang memberikan klarifikasi dan penjelasan mengenai peristiwa itu.
Menurut Aliansi, berdasarkan fakta lapangan bahwa masyarakat yang melakukan aksi tolak tambang, sebenarnya hanya melakukan pembelaan diri terhadap serangan senjata tajam oleh oknum yang diduga sebagai preman suruhan dari pemilik tambang.
Sebelum demo tersebut, salah seorang warga bernama Hasbullah (55 tahun) mengalami luka tebasan di tangan dan di bagian paha, yang diduga dilakukan oleh preman suruhan.
Tebasan senjata tajam yang diduga dilakukan preman itu menyulut kemarahan warga, sehingga membalas memukul preman tersebut dengan kayu yang mereka bawa.
Preman tersebut mencoba melarikan diri sehingga terjatuh dan dikerumuni oleh warga.
Menurut Aliansi, bukan hanya Iptu Akbar, warga yang berada di lokasi pun juga melerai warga yang lainnya agar tidak melukai oknum preman tersebut.
Adapun, awalnya warga Desa Salipolo mendatangi lokasi tambang untuk menghentikan aktivitas pertambangan.
• Viral Kapolsek Berlutut, Ternyata Sosok yang Dilindungi Iptu Akbar adalah Preman, Ini Kronologinya
Sebab, hingga saat ini wilayah pertambangan masih menjadi polemik dan masih dalam proses peninjauan kembali.
Warga sebenarnya hanya meminta aktivitas pertambangan dihentikan.
Namun, saat tiba di lokasi, warga justru dihadang oleh oknum preman dan diserang dengan senjata tajam.
Berdasarkan fakta lapangan, warga menolak pertambangan bukan hanya karena pertambangan PT Alam Sumber Rezeki (ASR) yang dianggap ilegal.
Menurut warga, pertambangan di daerah aliran sungai (DAS) Saddang dapat merusak lingkungan dan menyebabkan ruang hidup masyarakat terancam.
Hal ini juga dilatarbelakangi warga desa Salipolo, Kecamatan Cempa dan warga Desa Bababinanga, Kecamatan Duampanua, yang telah mengalami trauma akibat banjir besar.
(Kompas.com/ Kontributor Makassar, Hendra Cipto/ Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Bersimpuh untuk Selamatkan Nyawa Orang DIganjar Kenaikan Pangkat Luar Biasa" dan "Viral Video Kapolsek Bersimpuh di Hadapan Massa yang Bawa Golok"