Dosen dan Mahasiswanya Pura-pura Baku Hantam untuk Pansos, Bayar Sopir Bajaj Berujung Keciduk Polisi
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto, menyatakan empat dari enam pelaku ini dibayar ratusan ribu oleh FG dan YA.
"Ini sudah ada viewers 2.653. Kemudian diviralkan lagi di sebuah channel, dan ini viewersnya 116.650," sambungnya.
Artinya, kata dia, hampir 118 ribu warganet menyaksikan video rekayasa tersebut.
"Jutaan tiap hari melintas di MH Thamrin, akan membuat resah. Mengapa kepolisian turun langsung, untuk melakukan penyidikan untuk kasus ini agar tak terulang," tegas Susatyo.
Dia pun mengimbau agar pemilik akun media sosial tak sembarangan membikin konten.
"Kami harapkan semua akun-akun dan channel youtube dan menyebarkan terkait viralnya kasus kekerasan di ruas protokol Thamrin ini, segera dihentikan dan dihapus," kata dia.
FG Adalah Dosen dan YA sebagai Mahasiswanya
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Heru Novianto, menyatakan FG merupakan dosen di kampus terkenal di perbatasan Tangerang dan Jakarta.
"Pelaku FG statusnya sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi di Jakarta," kata Heru.
"Satunya lagi, YA mahasiswanya, 21 tahun, dia juga sebagai penyebar video di media sosial," lanjutnya.
Heru melanjutkan, ide awal rekasaya baku hantam ini dimulai dari FG.
Kemudian FG meminta tolong YA guna merekam video baku hantam yang direkayasa tersebut.
"Mereka sepakat, lalu FG menuju Jalan MH Thamrin dan mencari orang yang mau dibayar," kata Heru.
FG pun menawarkan uang ratusan ribu kepada Didi, Irawan, Toto, dan Wahid.
"Akhirnya empat pelaku lainnya mau dibayar dan melakukan rekayasa tersebut," kata Heru.
• Viral Video Pengendara Mobil Selamat setelah Tersambar Kereta, Dibantu Warga Langsung Bersimpuh
Sopir Bajaj
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/tangkapan-layar-video-baku-hantam-tiga-orang-pria.jpg)