Cerita Dokter yang Rawat Pasien Suspect Corona, Pasien Membludak hingga Jadwal Kerja Dirombak
Virus Corona tak hanya meresahkan masyarakat biasa, tetapi juga berdampak pada tenaga medis yang harus menjadi pasukan pertama untuk menghadapi virus
TRIBUNPAPUA.COM - Paparan Virus Corona tak hanya meresahkan masyarakat biasa, tetapi juga berdampak pada tenaga medis yang harus menjadi pasukan pertama untuk menghadapi virus asal Wuhan, China, tersebut.
Kompas.com mencoba berbincang dengan seorang dokter yang bekerja di salah satu rumah sakit nasional di daerah Jakarta.
Inisialnya dokter Y, tetapi Y hanyalah inisial samaran.
Y membeberkan pengalamannya menjalani karantina di rumah selama beberapa hari usai merawat seorang pasien diduga terinfeksi Virus Corona.
Tentu, itulah salah satu risiko yang harus Y terima ketika memutuskan menjadi seorang dokter dan siap menjadi garda terdepan menghadapi Virus Corona.
Beruntungnya, Y dapat melalui masa karantinanya dengan baik.
• Pengamat Minta Pemerintah Tak Pikirkan Kerugian Ekonomi dalam Atasi Corona: Semua akan Rugi, Pasti
Bahkan, hasil pemeriksaan Y dan pasien yang dia rawat menunjukkan negatif Virus Corona.
Setidaknya, Y masih bisa bernapas lega dan bisa melanjutkan pengabdiannya sebagai tenaga medis untuk menghadapi Virus Corona.
"Kebetulan kemarin saya juga baru dirumahkan. Beruntungnya pasiennya (yang dirawat dan kontak langsung dengan Y) negatif (Virus Corona)," ujar Y kepada Kompas.com, Senin (16/3/2020).
Keresahan Y menghadapi Virus Corona tak hanya berhenti di situ.
Dia juga harus siap menerima dan merawat sejumlah pasien dengan beberapa gejala klinis yang datang ke rumah sakit, tempat dia praktik.
Saat merawat pasien, dia tak dapat membedakan antara pasien satu dan pasien lainnya.
Semua pasien harus dia rawat sesuai prosedur, walaupun dari lubuk hati terdalamnya dia juga khawatir terpapar Virus Corona.
• Rumah Sakit di Italia Ini Terima Pasien Corona Tiap 5 Menit Sekali, Petugas Medis Kewalahan
Dokter Y mengaku menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai aturan Kementerian Kesehatan RI, tetapi bukan berarti Virus Corona tak dapat menembus kekebalan tubuhnya.
Menurut Y, jumlah pasien yang datang untuk periksa ke rumah sakit tempat dia bekerja membeludak setiap hari sejak diumumkannya beberapa orang yang terinfeksi Virus Corona.