Minta Masyarakat Tak Sepelekan Corona, Anies: Kalau Situasi Memburuk Konsekuensinya Terlalu Besar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pesannya terhadap masyarakat ibu kota soal penanganan wabah Virus Corona (COVID-19).
Namun bukan berarti seluruh rumah sakit tersebut memiliki kuota yang tak terbatas untuk menangani pasien positif COVID-19.
"Ini bukan rumah sakit yang bisa menampung orang tanpa batas, dan ini harus kita jaga, karena itu lah penularan ini harus dicegah oleh semuanya," terangnya.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-3.10:
Prediksi Lonjakan Besar Pasien Positif Corona
Juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto mengatakan bahwa Indonesia akan mengalami kenaikan pasien positif COVID-19 dalam jumlah yang cukup besar.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat mengadakan konferensi pers, Selasa (17/3/2020).
Lonjakan pasien positif COVID-19 dijelaskan Yuri, terjadi karena sejumlah hal, mulai dari hasil tracing pemerintah, hingga kesadaran masyarakat Indonesia.
• Berkaca dari Penanganan Virus Corona di Singapura, Ini Rekomendasi dari Ilmuwan Diaspora Indonesia

"Kita menyadari bahwa akan terjadi penambahan pasien yang cukup signifikan nantinya," kata Yuri dikutip dari YouTube Kompastv, Selasa (17/3/2020).
Yuri lalu menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan naiknya jumlah pasien positif COVID-19, di antaranya adalah hasil dari melacak kontak pasien positif COVID-19, dan kesadaran dari masyarakat.
"Ini disebabkan karena satu, contact tracing aktif kita laksanakan," kata Yuri.
"Kedua, edukasi kepada masyarakat semakin gencar dilaksanakan, sehingga masyarakat pun sudah mulai menyadari bahwa mereka juga harus waspada."
• Virus Corona Bisa Menular Lewat Mata, Berikut Langkah yang Bisa Mencegahnya
Yuri mengatakan semakin naiknya tingkat kewaspadaan dan kesadaran pemerintah, maka mereka semakin memerhatikan kondisi kesehatan tubuh mereka.
Ia menambahkan tidak semua pasien yang melakukan kontak akan dilakukan pemeriksaan swab.
Pemeriksaan swab, nantinya hanya akan dilakukan terhadap pasien tertentu sesuai pertimbangan dokter.
Salah satu pertimbagannya adalah intensitas kontak dengan pasien positif COVID-19.