Minta Masyarakat Tak Sepelekan Corona, Anies: Kalau Situasi Memburuk Konsekuensinya Terlalu Besar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pesannya terhadap masyarakat ibu kota soal penanganan wabah Virus Corona (COVID-19).
TRIBUNPAPUA.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pesannya terhadap masyarakat ibu kota soal penanganan wabah Virus Corona (COVID-19).
Anies meminta warga ibu kota bertindak serius menangani COVID-19.
Ia memperingatkan apabila terus-terusan tidak bertindak sigap menghadapi COVID-19, maka angka kasus positif dapat terus bertambah drastis.
Dikutip dari YouTube tvOneNews, Selasa (17/3/2020), Anies menegaskan bahwa semua pihak ingin wabah COVID-19 segera diselesaikan.

• Update Virus Corona di Indonesia: 172 Orang Terinfeksi, 9 Sembuh, 7 Orang Meninggal Dunia
"Kita ingin ini bisa diselesaikan dengan cepat, tapi hanya bisa dikerjakan apabila semua terlibat," kata Anies.
"Ini butuh kesadaran bahwa masalah ini serius, ini bukan masalah yang jauh dari kita," lanjutnya.
Anies menjelaskan untuk menyelesaikan penyebaran COVID-19, dibutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat.
Ia lalu membahas soal kebijakannya tempo hari yang membatasi jumlah transportasi umum yang menyebabkan antrean panjang di luar ruangan.
Anies mengatakan hal tersebut adalah pesan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bahwa situasi ibu kota kini sedang genting dalam menghadapi wabah COVID-19.
"Jakarta menghadapi situasi yang tidak biasa, dan ini membutuhkan semua disiplin untuk melakukan ini," kata Anies.
Anies juga menambahkan soal skenario terburuk apabila warga DKI tak kunjung siap dan waspada dalam menghadapi COVID-19.
• Sempat Kabur, Pasien ODP Virus Corona di Kudus Akhirnya Dijemput Polisi di Demak
"Bila kita tidak melakukan ini maka situasi bisa memburuk, dan kalau memburuk, konsekuensinya terlalu besar," ujarnya.
"Konsekuensi pada kesehatan itu nomor satu."
"Angka sangat mungkin meningkat secara luar biasa, dan kalau meningkat luar biasa, artinya membutuhkan perawatan, artinya butuh tenaga medis, fasilitas medis," sambung Anies.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menjelaskan bahwa Jakarta memang memiliki sejumlah rumah sakit yang telah ditunjuk untuk menghadapi COVID-19.