ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

IDI Kepri Ancam Tak Layani Pasien Virus Corona, Persediaan APD Minim hingga Kosong

Alat Pelindung Diri (APD) tim medis untuk penanganan pasien yang terpapar virus corona atau Covid-19 di Provinsi Kepulauan Riau kosong.

AFP/ANDREAS SOLARO
Ilustrasi - Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. Wabah Virus Corona di Italia Makin Parah, Orang Berusia 80 ke Atas akan Dibiarkan Mati jika Kondisinya Kritis 

TRIBUNPAPUA.COM - Alat Pelindung Diri ( APD) tim medis untuk penanganan pasien yang terpapar Virus Corona atau Covid-19 di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) minim hingga kosong. 

Hal itu membuat Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) Kepri membuat surat terbuka berisi pernyataan sikap yang ditujukan ke pimpinan daerah.

“Surat terbuka itu benar adanya, bahkan kami pastikan tidak akan memberikan pelayanan apabila APD tidak segera dipenuhi,” kata Ketua IDI Provinsi Kepri dr Rusdani melalui pesan WhatsApp, Senin (23/3/2020) malam.

Rusdani mengaku saat ini pihaknya benar-benar membutuhkan APD untuk keselamatan rekan sejawat dirinya dalam melakukan pekerjaan memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien terinveksi Virus Corona.

“Saat ini APD sangat sulit didapat dan harganya tak terjangkau,” ungkap Rusdani.

Bahkan Rusdani berharap agar surat terbuka ini bisa ditanggapi serius oleh kepala daerah, khusunya Plt Gubernur Kepri.

Enam permintaan IDI Kepri

Ada enam poin dalam surat terbuka yang dikeluarkan IDI Kepri. 

Pertama, IDI Kepri minta Pemprov Kepri membuat penegasan pembatasan mobilisasi penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya. 

"Walau pun mungkin berdampak ekonomi tetapi kami siap puasa bahkan kelaparan dari pada seluruh bangsa ini tertular Covid19," katanya. 

Kedua, perintahkan aparat yang berwewenang menindak tegas setiap pelanggaran kebijakan atau edaran yang sudah dibuat, banyak khususnya social distancing dan pengumpulan massa lebih dari 10 orang.

Ketiga, kegiatan perkantoran termasuk sidang-sidang di pengadilan untuk ditunda.

Keempat, lengkapi seluruh RS ,Puskesmas , klinik dan praktek pribadi dengan APD standar. 

Kelima, laboratorium pemeriksaan standar RT PCR (Real Time Reverse Transcriptase Polymerase ) disediakan di ibukota Provinsi agar diagnosis segera dilakukan kurang dari 24 jam.

Keenam, mambuka data pasien untuk memudahkan tracing.  

“Dan terakhir mohon untuk membuka data pasien untuk memudahkan tracing ODP,” jelas Rusdani.

Jangan sampai ada dokter yang gugur tangani Covid-19

Rusdani menambahkan jangan sampai ada lagi dokter yang meninggal hanya karena orang-orang yang tidak mau mengikuti aturan yang telah dikeluarkan pemerintah.

Sebab saat ini sudah ada tujuh orang dokter yang meninggal yang disebabkan dari minimnya alat kesehatan, sementara dituntut optimal dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien yang tepapar Virus Corona.

“Jika enam poin tersebut Bapak Plt Gubernur Kepri tidak bisa menjalankannya, kami mohon maaf tidak akan memberikan pelayanan, terutama terhadap stok APD yang tidak tersedia,” pungkas Rusdani.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudina mengaku bisa memaklumi atas enam point yang diajukan IDI Kepri, bahkan Tjetjep sepakat dengan keluhan yang disampaikan oleh IDI Kepri.

“Saya sependapat dengan IDI Kepri, sebab terkait kelangkaan APD saat ini adalah masalah nasional,” jelas Tjetjep melalui pesan WhatsApp, Senin (23/3/2020).

Tangani 1 positif Corona, butuh 15 APD

Bahkan Tjetjep mengaku meski hari ini pihaknya mendapatkan bantuan 250 set APD dari Kemenkes, namun jumlah tersebut jauh masih kurang. Sebab satu orang yang positif Corona, pelayanannya membutuhkan sekitar 15 APD.

Oleh karena itu, Tjetjep mengatakan Pemprov Kepri sudah menganggarkan untuk 500 APD, dan mudah-mudahan stok barang didistributor ada dan segera dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan.

“Dari 250 set itu sebagian sudah kami distribusikan ke rumah sakit yang memberikan pelayanan PDP dan positif covid19,” jelas Tjetjep.

Tjetjep kembali menegaskan, bahkan jika tidak ada halangan dalam waktu dekat akan ada penambahan APD, yang merupakan bantuan dari China.

“Setidaknya masalah APD akan segera dapat diatasi dalam beberapa hari ini, APD yang dibutuhkan Insyaallah dimudahkan, kami akan segera menjemputnya ke Jakarta bantuan dari China yang diberikan melalui Menteri Pertahanan,” pungkas Tjetjep.

(Kompas.com/ Kontributor Batam, Hadi Maulana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "APD Tim Medis Kosong, IDI Kepri Ancam Tak Layani Pasien Corona"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved