ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sejarah Pemutih Baju untuk Disinfektan, Kini Diburu Warga sebagai Cara Usir Virus Corona

Menggunakan disinfektan menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan Virus Corona (SARS-CoV-2) yang menyebabkan Covid-19.

(Tribunbatam.id/bereslumbantobing)
Ilustrasi - Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kota Wuhan, Hubei, China yang tiba di Bandara Hang Nadim, Batam, disemprot disinfektan, pada Minggu (9/1/2020). 

Pada 1913, The Electro-Alkaline Co. yang berlokasi di California adalah perusahaan pertama pembuat sodium hypochlorite bleach.

Perusahaan tersebut menyadari kegunaan pemutih sebagai disinfektan selain memutihkan pakaian.

Mereka pun menjual produk-produk tersebut hanya pada perusahaan laundry besar dan perusahaan air.

Pada 1922, perusahaan The Electro-Alkaline Co berubah nama menjadi Clorox Chemical (sekarang The Clorox Co.) Kini, perusahaan tersebut identik dengan produk pemutih pakaian yang digunakan di berbagai belahan dunia.

Bukan Anggota DPR, Jokowi Sebut 3 Kategori Ini yang Diprioritaskan Ikuti Rapid Test Virus Corona

Cara kerjanya

Cara kerja pemutih pakaian sebagai disinfektan hampir sama dengan alkohol.

Kandungan dalam pemutih pakaian akan mengurai protein pada bakteri sehingga mematikan bakteri tersebut.

Pemutih pakaian juga merupakan disinfektan yang serbaguna.

Kandungannya membunuh hampir semua bakteri patogen, termasuk norovirus dan C. difficile juga spora.

The Center for Disease Prevention and Control (CDC) merekomendasikan untuk mencampur pemutih pakaian dengan air pada perbandingan 1:10.

Mengutip situs resmi World Health Organization (WHO), Selasa (24/3/2020), klorin merupakan disinfektan terbaik untuk membunuh Virus H5N1 (Avian Influenza).

Ada dua alasan klorin baik digunakan sebagai disinfektan.

Pertama, produk rumah tangga berbahan dasar klorin (termasuk pemutih pakaian) dengan mudah ditemukan di negara-negara berkembang.

Kedua, klorin adalah senyawa yang aman digunakan di laboratorium untuk aktivitas PCR, karena klorin memisahkan nucleic acid.

Beberapa disinfektan lain seperti quaternary ammonium compound dan alcohol precipitate nucleic acid bisa menimbulkan hasil yang keliru dalam tes PCR.

Puluhan Warga DIY Disemprot Disinfektan dan Diminta Isolasi Mandiri Pasca-Hadiri Hajatan di Jakarta

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved