Ungkap Curhat Pilu Orangtua Dokter Muda yang Rawat Pasien Corona, dr Erlina: Kita Gak Teriak-teriak
Dokter spesialis paru, dr. Erlina Burhan membocorkan curhatan orangtua seorang dokter muda.
Pemerintah memastikan, telah mendistribusikan 125 ribu rapid test kit ke 34 provinsi di Indonesia.
Yuri mengatakan, pemerintah pusat menyerahkan sepenuhnya penggunaan rapid test kit itu kepada pemerintah daerah.
Pemerintah hanya memberikan petunjuk umum bahwa rapid test itu tidak boleh digunakan secara sembarangan.
Kelompok pertama yang diprioritaskan menggunakan rapid test kit tersebut adalah mereka yang berdasarkan penelusuran alias contact tracing pernah kontak dekat dengan pasien positif Virus Corona.
"(Prioritas) kedua, adalah untuk tenaga kesehatan yang dilibatkan di dalam layanan langsung terkait Covid-19," ujar Yuri.
• Sembuh, Pasien Virus Corona Ungkap Gejala yang Dialami: Demam 2 Hari, Batuk Pilek, Total Itu 5 Hari
Ia menambahkan, distribusi rapid test kit tahap pertama ini akan berbeda dengan distribusi selanjutnya.
Distribusi rapid test kit selanjutnya akan mempertimbangkan provinsi mana yang kasus pasien positif Covid-19 paling signifikan.
"Pada pengiriman berikutnya, dalam jumlah yang lebih besar, akan berbasis pada daerah mana kasus ini (Covid-19) ditemukan dan kemudian daerah yang berpotensi munculnya penularan," lanjut dia.
Yuri melanjutkan, pemeriksaan rapid test yang dilakukan pemerintah saat ini adalah cara cepat untuk melakukan pemeriksaan terhadap antibodi yang ada dalam tubuh.
Ia mengatakan, rapid test tersebut diharapkan dapat menyaring secara cepat keberadaan kasus positif Covid-19.
"Oleh karena itu, yang kita periksa, untuk cara cepat ini adalah melakukan pemeriksaan antibodinya yang ada di dalam darah, sehingga spesimen yang diambil, adalah darah bukan apusan tenggorokan," kata Yuri.
Yuri mengatakan, apabila hasil pemeriksaan rapid test seseorang dinyatakan negatif Covid-19. Hasil tersebut, kata dia, tak memberi jaminan untuk tidak terinfeksi Virus Corona.
Menurut Yuri, butuh waktu 6-7 hari untuk terbentuknya antibodi agar bisa mengindentifikasi seseorang positif atau negatif Covid-19.
"Oleh karena itu harus dilakukan mana kala pemeriksaan pertama negatif, adalah mengulang kembali rapid test," ujarnya.
Yuri juga mengatakan, hasil pemeriksaan rapid test yang dinyatakan negatif, harus kembali pemeriksaan setelah 10 hari.
"Kalau hasilnya positif maka kita yakini sedang terinfeksi virus, tetapi kalau hasilnya negatif, maka kita bisa meyakini tidak terinfeksi virus tetapi juga dimaknai tidak ada antibodi di dalam tubuhnya," ucapnya.
• Sembuh, Pasien Virus Corona Ungkap Gejala yang Dialami: Demam 2 Hari, Batuk Pilek, Total Itu 5 Hari
Lebih lanjut, Yuri mengatakan, rapid test diprioritaskan untuk kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 yaitu dengan memeriksa orang-orang yang berhubungan dengan pasien Covid-19 baik itu pihak keluarga dan rekan kerja.
Kemudian, tenaga medis yang langsung menangani pasien Covid-19 hingga front office di rumah sakit yang menjadi rujukan pasien Covid-19.
"Ini harus kita periksa termasuk front office RS kita lakukan pemeriksaan, karena kita tahu bahwa mereka kelompok yang sensitif untuk rentan terinfeksi Covid-19," pungkasnya.