Virus Corona
Tengah Malam, Polisi Harus Jalan Kaki di Pegunungan Demi Bubarkan Warga yang Pesta saat Wabah Corona
Adanya pamdemi Virus Corona yang juga menerpa Indonesia, kini masyarakat yang menggelar kerumunan akan dibubarkan.
TRIBUNPAPUA.COM - Adanya pamdemi Virus Corona yang juga menerpa Indonesia, kini masyarakat yang menggelar kerumunan akan dibubarkan sebagi bentuk pencegahan menyebarnya Virus.
Namun, meski telah diimbau oleh pemerintah masih ada saja sejumlah warga yang 'bandel'.
Hal ini terjadi di Dusun Manggungan, Desa Karangbayat, Kecamatan Sumberbaru, Jember, Jawa Timur.
Warga Dusun Manggungan itu nekat tetap menggelar resepsi pernikahan di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Kabar acara resepsi pernikahan itu pun sampai ke telinga Kapolsek Sumberbaru, AKP Subagio.
Informasi resepsi pernikahan itu bermula dari laporan warga yang mendengar suara musik dari tempat berlangsungnya acara.
- Kasus Corona di Indonesia Bertambah dan Tingkat Kematian Tinggi, dr Tirta: Mau Gak Mau Tutup Jakarta
Mendapatkan informasi tersebut, AKP Subagio bersama anggotanya bergegas menuju lokasi resepsi.
“Kepala dusun sudah menegur, tapi tetap dilanjutkan. Akhirnya kami bersama Muspika Sumberbaru ke sana,” terang Subagio.
Menurut Subagio, ada tiga rumah yang menggelar resepsi pernikahan di desa tersebut
Semunya dibubarkan oleh polisi dalam satu malam.
Hal itu dilakukan demi mencegah penularan Virus Corona menyebar.
Pembubaran pesta pernikahan itu dilakukan saat tengah malam.
“Tadi malam sekitar jam 02.00 WIB dini hari, kami bubarkan,” kata Kapolsek Sumberbaru (28/3/2020).
Melalui Medan yang Sulit
Dikutip TribunJakarta dari Kompas.com, menurut Subagio, jalan menuju lokasi tidaklah mudah.
Lokasi pernikahan yang berada di daerah perkebunan tersebut mengharuskan Subagio dan anggotanya melewati jalan tanjakan di kawasan pegunungan.
Ia bahkan harus berjalan kaki sejauh 500 meter untuk menuju lokasi pesta pernikahan warga.
