Virus Corona
Belajar dari Flu Burung, Dokter Jelaskan Alasan Pemakaman Jenazah Pasien Corona Diterapkan SOP Ketat
Dokter spesialis paru, dr. Erlina Burhan memberikan penjelasan terkait pemakaman jenazah positif Virus Corona dilakukan dengan SOP ketat.
"Kontak tidak langsung itu adalah dropletnya virus yang ada di permukaan meja, kursi atau benda lain."
"Itu yang seharusnya diberikan disinfektan, bukan manusia," tegas Erlina Burhan.
Erlina Burhan mengatakan zat yang terkandung di dalam disinfektan tersebut berbahaya untuk manusia.
Apalagi jika sampai masuk ke saluran pernafasan, termasuk juga berbahaya untuk kulit yang memiliki alergi.
• Anies Sebut Kondisi Jakarta Mengkhawatirkan akibat Corona: Ada 283 Pemakaman dengan SOP Covid-19
"Itu zat klorin, itu kalau kena mata atau terhirup oleh saluran nafas berbahaya, itu tidak direkomendasikan oleh WHO," kata Erlina Burhan.
"Kalau misalnya orangnya alergi, kena kulitnya. Jadi itu tidak baik untuk kulit, mata, dan saluran napas," imbuhnya.
Maka dari itu, Erlina Burhan menyarankan untuk selalu mencuci tangan untuk menghindari kemungkinan terdapat Virus Corona yang menempel.
Menurutnya, hal tersebut lebih efektif dan juga aman untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Dan yang perlu diingat, usahakan untuk tidak menyentuh bagian wajah, seperti mata, hidung, mulut, sebelum memastikan tangan dalam kondisi yang bersih.
"Jadi kalau virus itu dipermukaan, kalau tersentuh oleh kita, yang terpenting itu cuci tangan, jangan pegang-pegang mata, hidung, wajah, mulut," pungkasnya.
Simak videonya:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Dr Erlina Jelaskan Alasan Pemakaman Jenazah Virus Corona Dilakukan SOP Ketat, Masih Bisa Menular?