ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Virus Corona

Petugas Medis di Italia Dihantui Kematian karena Virus Corona: Kami Saling Tanya Siapa Berikutnya

Para petugas medis di Italia kini merasakan trauma lantaran pada Minggu (5/4/2020) malam, 80 dokter dan 21 perawat jadi korban Covid-19.

(AFP/PAOLO MIRANDA)
Sekelompok perawat mengenakan pakaian pelindung diri saat pergantian shift mereka di Rumah Sakit Cremona, tenggara Milan, Lombardy, Italia, Kamis (12/3/2020). Selama diberlakukannya lockdown di Italia terkait meledaknya penyebaran virus corona di negara tersebut, sosok para tenaga medis banjir dukungan atas dedikasi mereka yang menjadi pahlawan dalam menangani serbuan pasien corona. 

Direktur kesehatan Antonino Marchese menunjukkan unit perawatan intensif dan mengatakan situasinya berat.

Tetapi ketika ia menggambarkan hari-hari tanpa henti dari 14 jam shift dan rasa takut tertular, jelas itu adalah deskripsi yang sederhana.

Jenazah Pasien Corona Terpaksa Dimasukkan Peti Kardus, Dokter Kota di Ekuador: Seperti di Film Horor

Mr Marchese mengatakan pekerjaannya saat ini seperti militer dalam memerang wabah Corona.

"Ini adalah pekerjaan yang kami lakukan dengan sangat sukarela, kami berusaha memberikan yang terbaik."

"Tentu dengan sangat hati-hati dan berusaha untuk tidak mencemari Virus ke diri sendiri."

"Terlepas dari semua tindakan pencegahan, pada awalnya tidak semua dari kita merasa kita harus berperilaku dengan cara yang ketat, seperti militer," tuturnya.

Para tenaga medis memakai alat pelindung diri (APD) sebelum bekerja menangani penderita Covid-19 di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA
Para tenaga medis memakai alat pelindung diri (APD) sebelum bekerja menangani penderita Covid-19 di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA (AFP/PAOLO MIRANDA)

Jelas di sini staf medis sekarang tidak mengambil risiko, semua orang memakai pakaian pelindung karena rasa takut tertular sangat bisa terasa.

Kekurangan alat pelindung diri (APD) pada tahap awal wabah, menjadi penyebab tertularnya petugas kesehatan.

Pandemi ini sering digambarkan oleh para dokter sebagai bencana "seperti tsunami".

Dan pada saat wabah, mereka sudah terlambat untuk mempersiapkan.

Ketika para ahli terus bekerja untuk memahami COVID-19, bukti muncul untuk menunjukkan bahwa petugas kesehatan garis depan lebih dalam bahaya.

Hasil Rapid Test di Banten, Ada 201 Orang Terindikasi Positif Corona

Tetapi bagi Italia, mereka terlambat mempelajari hal ini.

"Situasi itu ditemukan ketika sudah menjadi masalah besar," kata peneliti Flavia Ricardo, dari Institut Kesehatan Masyarakat Italia.

"Satu hal yang kita ketahui tentang keluarga Virus ini adalah bahwa mereka cenderung menularkan dengan sangat baik di lingkungan layanan kesehatan."

Seorang tenaga medis bergantian beristirahat saat bekerja menangani penderita Covid-19 di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA
Seorang tenaga medis bergantian beristirahat saat bekerja menangani penderita Covid-19 di RS Cremona, Lombardy, tenggara Milan, Jumat (13/3/2020). Italia adalah negara dengan tingkat pandemi virus corona tertinggi di dunia mengalahkan Cina, dengan jumlah kasus positif di atas 85 ribu jiwa dan lebih dari 9 ribu orang meninggal dunia hingga 29 Maret 2020. Ganasnya penyebaran Covid-19 di Italia membuat tenaga medis yang terbatas mulai kewalahan. AFP/PAOLO MIRANDA (AFP/PAOLO MIRANDA)

"Penyakit yang biasanya ditularkan melalui tetesan besar itu kini menular melalui udara."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved