ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Virus Corona

Ditolak Warga, Jenazah PDP Virus Corona Ini Tertahan di Ambulans 3 Jam hingga Dibawa Pulang Keluarga

Jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal saat menjalani perawatan di RS dr Hafiz Cianjur ditolak warga.

(Screengrab dari video)
Warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menolak pemakaman seorang jenazah dari PDP Corona-19 

TRIBUNPAPUA.COM - Jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal saat menjalani perawatan di RS dr Hafiz Cianjur ditolak warga.

Proses negosiasi antara warga dan petugas medis di TPU Sirnalaya, Kelurahan Sawah Gede, Cianjur berlangsung alot, Senin (6/4/2020).

Akibatnya, jenazah sempat tertahan selama 3 jam di ambulans.

Buntut peristiwa itu, jenazah batal dimakamkan di Cianjur dan dibawa oleh keluarganya untuk dikebumikan di Bandung.

Tak Lihat Pemerintah Terapkan Darurat Kesehatan karena Wabah Corona, Refly Harun: Harus Izin PSBB

Peristiwa penolakan tersebut terekam dalam sebuah video berdurasi 20 detik dan viral di media sosial.

Alasan penolakan

Warga setempat merasa keberatan dengan pemakaman jenazah karena merupakan PDP.

Petugas medis yang mengantar, kata warga, juga tak mampu menunjukkan surat keterangan yang menyebut jenazah meninggal bukan karena Covid-19.

Salah seorang warga Sulaeman mengatakan, petugas mengaku jenazah meninggal bukan lantaran corona.

"Kata petugasnya meninggal karena penyakit jantung dan bukan karena corona. Lantas kita minta surat keterangannya tapi tidak diperlihatkan sehingga warga keberatan," kata dia.

Warga curiga, jenazah tak hanya meninggal karena jantung. Sebab, petugas mengenakan alat pelindung diri (APD).

Lantaran warga kukuh menolak pemakaman, jenazah itu dibawa oleh keluarganya ke Bandung untuk dimakamkan di sana.

Mahfud MD Beberkan Indonesia Berebut APD hingga Ventilator untuk Wabah Corona: Berapa, Angkut Semua

Kejadian penolakan jenazah PDP itu disesalkan oleh Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur Yusman Faisal.

Menurutnya, proses pemakaman yang dilakukan oleh rumah sakit telah sesuai standar protokol penanganan pasien.

"Selama wrapping-nya, kantong jenazahnya dan petinya tidak dibuka, itu dipastikan aman," kata Yusman.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved